Kendati demikian, dia mengaku harus membayar mahal akibat dukungannya terhadap Prabowo Subianto karena berujung pada cacian, dibenci, hingga putus persahabatan. Namun, dia mengaku tidak ada kekecewaan atas pilihannya tersebut.
"Saya punya prinsip, walaupun di balik itu saya mesti membayar high cost, harga mahal, dengan bully, dengan kebencian, dengan putus persahabatan dan lain-lain, jadi tidak ada kekecewaan sedikit pun," ungkapnya.
Setelah Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019 hingga bergabung ke dalam pemerintahan menjadi Menteri Pertahanan (Menhan), UAS mengaku tidak ada kontak dengan Ketua Umum Partai Gerindra tersebut.
Namun, UAS mendoakan agar semuanya tetap istiqomah di jalan Allah SWT.
"Saya tidak ada kontak, saya tidak ada bertemu, hanya tetap mendoakan mudah-mudahan kita senantiasa istiqomah dalam laillahaillah muhammad darasulullah," pungkasnya.***