Waspada Hepatitis Misterius yang Sebabkan 3 Anak di DKI Meninggal Dunia, Begini Kata Prof Zubairi Djoerban

- 4 Mei 2022, 19:43 WIB
Ilustrasi. Waspada hepatitis misterius atau hepatitis akut yang menyebabkan 3 anak di DKI Jakarta meninggal dunia.
Ilustrasi. Waspada hepatitis misterius atau hepatitis akut yang menyebabkan 3 anak di DKI Jakarta meninggal dunia. //pixabay.com/geralt/

SEPUTARTANGSEL.COM - Masyarakat dihebohkan dengan adanya penemuan hepatitis misterius atau hepatitis akut yang menyerang anak-anak.

Tercatat, sudah ada tiga orang anak meninggal dunia di DKI Jakarta akibat hepatitis misterius tersebut.

Terlebih, Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah melaporkan fakta terbaru bahwa telah ditemukan dugaan kasus hepatitis misterius tersebut terhadap 228 anak dari 20 negara di dunia per hari ini, Kamis, 4 Mei 2022.

Baca Juga: Kemenkes Ingatkan Waspada Hepatitis Misterius pada Anak, Ainun Najib: Alhamdulillah Tidak Seperti Terawan

Lantas, apa penyebab hepatitis misterius ini muncul dan menyerang anak-anak di dunia?

Dilansir SeputarTangsel.Com dari akun Twitter @ProfesorZubairi yang dicuitkan pada Senin, 2 Mei 2022, begini penjelasan Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Profesor Zubairi Djoerban.

Zubairi Djoerban menjelaskan para ahli saat ini, termasuk di Indonesia, sedang menyelidiki fenomena hepatitis misterius tersebut. Dalam penyelidikan, ditemukan sebagian berasal dari Adenovirus 41 dan sebagian dari SARS-Cov2, sebagian lagi merupakan kombinasi dari dua virus tersebut.

"Sebagian ketemu Adenovirus 41, sebagian ketemu SARS-CoV2, sebagian kombinasi dua virus itu, dan masih mungkin dipicu penyebab lain," kata Zubairi Djoerban.

Baca Juga: ASDP Siapkan Layanan Angkutan Lebaran di Masa Covid-19: Dihimbau Reservasi Tiket Online Melalui 'Ferizy'

Dia mengatakan Adenovirus merupakan virus umum yang menyebabkan berbagai penyakit seperti pilek, demam, sakit tenggorokan, bronkitis, pneumonia, dan diare.

Menurutnya, Adenovirus 41 belum pernah ada kaitannya dengan hepatitis dan patogen umum tersebut biasanya sembuh sendiri.

Lebih lanjut, Zubairi Djoerban menegaskan hepatitis misterius yang ditemukan ini sangat amat serius karena menyebabkan beberapa anak meninggal dunia.

Tak hanya itu, dia juga mengungkapkan cara mendiagnosis hepatitis misterius yang terjadi belakangan ini.

Baca Juga: Kepala BIN Budi Gunawan Sebut Indonesia Memasuki Masa Transisi Pandemi Covid-19Jadi Endemi, PPKM Menurun

Saat ini, dia menambahkan, belum ada tes yang memastikan. Namun, syaratnya adalah pasien harus negatif dari virus hepatitis dan kadar enzim transaminase lebih dari 500 unit per liter.

"Bagaimana mendiagnosis hepatitis misterius ini? Belum ada tes yang memastikan. Tapi syaratnya adalah pasien harus negatif terhadap virus hepatitis A, B, C, D, E dan dengan kadar enzim transaminase lebih dari 500 unit per liter," jelasnya.

Selain itu, Zubairi Djoerban mengatakan berdasarkan keterangan WHO, pasien yang dapat terinfeksi berada pada rentang usia antara bayi berusia satu bulan hingga remaja 16 tahun.

Dia juga mengungkapkan gejala yang dialami oleh pasien yang terinfeksi hepatitis misterius tersebut akan mengalami masalah gastrointestinal dan diikuti penyakit kuning.

"Sebagian besar anak-anak ini mengalami masalah gastrointestinal terlebih dahulu, diikuti penyakit kuning. Tes laboratoriumnya juga menunjukkan tanda-tanda peradangan hati parah. Sebagian besar anak tidak mengalami demam," tukasnya.***

Editor: Asep Saripudin


Tags

Terkait

Terkini

x