Network
SEPUTARTANGSEL.COM - Etnis Minang, Sunda, Melayu, dan Betawi merupakan etnis masyarakat yang paling tidak puas terhadap kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Hal tersebut diketahui usai lembaga survei Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei bertajuk 'Evaluasi Publik Atas Kinerja Pemerintah, Prospek Partai Politik dan Calon Presiden 2024' secara daring pada Selasa, 26 April 2022.
Etnis Minang menempati urutan pertama etnis masyarakat yang paling tidak puas dengan kinerja Jokowi, yaitu sebanyak 65,8 persen. Disusul oleh etnis Sunda sebesar 58,9 persen.
Baca Juga: Survei Charta Politika: Ganjar Pranowo Akan Menang Siapapun Cawapresnya di Pilpres 2024
Selanjutnya, ada sebesar 54,1 persen etnis Melayu yang tidak puas terhadap kinerja Jokowi.
Etnis Betawi juga merupakan salah satu etnis yang tidak puas dengan kinerja Jokowi, yaitu sebesar 53,3 persen.
"Mayoritas merasa puas dengan kerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) di sebagian besar basis sosio-demografi warga kecuali pada etnis Sunda, Betawi, Minang, Melayu," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi, dikutip SeputarTangsel.Com dari akun Twitter @indikatorcoid, Selasa, 26 April 2022.
Sementara itu, tiga etnis teratas paling puas terhadap kinerja Jokowi adalah etnis Batak sebesar 70,8 persen.
Baca Juga: Survei Indikator: Etnis Betawi, Sunda, dan Minang Paling Tidak Puas dengan Kinerja Presiden Jokowi
Etnis lainnya (selain Jawa, Batak, Sunda, Madura, Betawi, Minang, Bugis, Melayu) sebesar 67 persen, dan Jawa sebesar 66,8 persen.
Secara nasional, mayoritas masyarakat atau sebesar 59,9 persen masyarakat merasa sangat puas dan puas terhadap kinerja Jokowi.
Sementara, masyarakat yang kurang dan tidak puas dengan kinerja Jokowi sebesar 38,6 persen.
"Mayoritas merasa puas dengan kerja Presiden Joko Widodo (Jokowi), 59.9%. Cukup banyak yang cenderung tidak puas, 38.6%," jelasnya.
Baca Juga: Survei Indikator: Masyarakat Jawa Barat, Banten, dan DKI Paling Tidak Puas dengan Kinerja Presiden Jokowi
Sebagai informasi, survei Indikator Politik dilaksanakan melalui wawancara tatap muka pada periode 14-19 April 2022.
Dalam pelaksanaan survei, Indikator Politik melibatkan sebanyak 1.220 responden.
Survei dilakukan dengan menggunakan metode multistage random sampling (acak) dengan margin of error sebesar 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.***
