Bank Indonesia Sebut Masyarakat Dilanda Krisis Parah, Susi Pudjiastuti: Semoga Semua Usaha Bisa Ringankan...

- 23 April 2022, 10:33 WIB
Mantan Menteri KKP Susi Pudjiastuti tanggapi pernyataan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia
Mantan Menteri KKP Susi Pudjiastuti tanggapi pernyataan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia /Instagram/@susipudjiastuti115/

 

SEPUTARTANGSEL.COM - Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Susi Pudjiastuti ikut buka suara terkait pernyataan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Destry Damayanti.

Destry Damayanti mengungkapkan, masyarakat global tengah dilanda krisis parah.

Menanggapi hal ini, Susi Pudjiastuti berharap setiap usaha yang dilakukan bisa meringankan beban semua pihak.

Baca Juga: Tsamara Amany Minta Bantuan Polri karena Komentar Fasisme, Susi Pudjiastuti: Stay Strong, Positive and Happy

Hal tersebut disampaikan Susi Pudjiastuti melalui akun media sosial pribadinya.

"Semoga semua usaha yg sedang dilakukan bisa meringankan beban semuanya," kata Susi Pudjiastuti, dikutip SeputarTangsel.Com dari akun Twitter @susipudjiastuti pada Sabtu, 23 April 2022.

Selain pandemi Covid-19, krisis ini juga diperparah akibat perang Rusia dan Ukraina.

Baca Juga: Megawati Minta Masyarakat Jangan Cengeng Soal Kenaikan Harga, Susi Pudjiastuti: Kita Semua Harus Tabah

Menurut Destry, krisis tersebut memperburuk gangguan rantai perdagangan dunia dan pasar keuangan global.

Dalam diskusi virtual berjudul 'Strengthening Economic Recovery Admist Heightened Uncertainty' pada Jumat, 22 April 2022 kemarin, Destry Damayanti mengatakan masyarakat global tengah dilanda krisis parah yang disebabkan pandemi Covid-19 dan perang Rusia-Ukraina.

Menurutnya, krisis ini memperburuk gangguan rantai perdagangan dunia dan meningkatkan ketidakpastian pasar keuangan global.

Peningkatan ketidakpastian pasar keuangan global ini, kata Destry, bisa menyebabkan terbatasnya aliran modal ke negara-negara emerging market seiring dengan meningkatnya risiko capital reverseal ke aset-aset safe haven.

Baca Juga: Menteri ESDM Beri Sinyal Kenaikan Tarif Listrik, Susi Pudjiastuti: Sebaiknya Disampaikan dengan Penjelasan

Hal ini bisa meningkatkan tekanan ke negara-negara berkembang, termasuk Indonesia.

Destry menuturkan, sebagai respons dari tekanan inflasi yang berasal dari permintaan domestik yang terpendam, kenaikan harga komoditas dan harga pangan, The Fed dan beberapa bank sentral lainnya menaikkan suku bunga acuan.

Selain itu, IMF juga menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global dari 4,4 persen menjadi 3,6 persen.***

Editor: H Prastya


Tags

Terkait

Terkini

x