Network
SEPUTARTANGSEL.COM - Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Megawati Soekarnoputri meminta masyarakat agar tidak cengeng ketika terjadi kenaikan harga.
Pernyataan Megawati itu turut ditanggapi oleh mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti.
Susi Pudjiastuti mengatakan seluruh masyarakat harus tabah belajar kuat dan gigih berjuang untuk memenuhi kewajiban.
Baca Juga: Megawati Heran Ibu-ibu Beli Baju Baru Tapi Antre Minyak Goreng, Roy Suryo: Makin Tajam Statemen Profesor BRIN
Hal itu disampaikan oleh Susi Pudjiastuti melalui cuitan di akun Twitter @susipudjiastuti pada Kamis, 21 April 2022.
"Kita semua harus tabah belajar kuat dan terus gigih berjuang untk bisa memenuhi dharma," tulis Susi Pudjiastuti.
Menanggapi komentar netizen soal ketabahan masyarakat di tengah penindasan yang dirasakan, Susi Pudjiastuti menyampaikan hal tersebut memang sulit.
Namun, dia meyakinkan agar seluruh masyarakat harus bisa berjuang untuk mengubah hal tersebut dan harus tetap bertahan terlebih dahulu.
Baca Juga: Megawati Jadi Trending di Twitter Usai Dijuluki Ibu Penegak Konstitusi, Netizen: Asal-muasalnya Gimana?
"Sulit tapi tetap harus bisa .. berjuang untuk merubah itu kita harus tetap survive dulu," ucapnya.
Sebelumnya, Megawati menghadiri acara Kick Off Pembentukan BRIDA', yang ditayangkan di YouTube BRIN Indonesia pada Rabu, 20 April 2022.
Dalam acara tersebut, Ketua Umum PDIP itu menyinggung kondisi masyarakat Indonesia yang terkesan cengeng ketika ada kenaikan harga.
Menurutnya, semasa pemerintahan Presiden Soekarno, ayahnya tersebut kerap memikirkan perut masyarakat Indonesia.
Baca Juga: Diundang Megawati Ceramah di Markas PDIP, Cak Nun: Jangan Marah, Cuma Masalahnya Presidennya Belum Tepat
"Beliau (Soekarno) selalu ingin katakan apa yang terpenting bagi rakyatmu? Perutnya kenyang. Bagaimana mengandalkan perut kenyang rakyat. Jangan hanya cengeng kenaikan harga dan sebagainya," kata Megawati.
Selain itu, Presiden kelima RI itu juga menekankan agar para kepala daerah dapat bekerja sama dengan BRIN melalui Badan Riset Daerah (BRIDA) yang dibentuk di tiap-tiap daerah.
"Ada BRIN, itu back up-nya sudah saya katakan. Sekarang BRIDA, saya minta dengan segala hormat minta kepada Mendagri untuk mempercepat pembentukan BRIDA ini," tegasnya.***
