Diundang Megawati Ceramah di Markas PDIP, Cak Nun: Jangan Marah, Cuma Masalahnya Presidennya Belum Tepat

- 11 April 2022, 08:50 WIB
Muhammad Ainun Nadjib atau Cak Nun saat menyampaikan ceramah di acara PDIP menyinggung presiden saat ini belum tepat.
Muhammad Ainun Nadjib atau Cak Nun saat menyampaikan ceramah di acara PDIP menyinggung presiden saat ini belum tepat. /YouTube Caknun.com/

SEPUTARTANGSEL.COM - Cendekiawan Muslim Indonesia, Muhammad Ainun Nadjib atau akrab disapa Cak Nun turut menghadiri undangan dari Presiden kelima RI, Megawati Soekarnoputri untuk memberikan ceramah kepada para kader PDIP.

Acara bertajuk 'Sinau Bareng Cak Nun' itu digelar di Masjid At-Taufiq Lenteng Agung, Jakarta Selatan pada Minggu, 10 April 2022 malam.

Dalam ceramahnya, Cak Nun menyampaikan kegundahannya tentang kondisi Indonesia yang belum juga maju seperti Amerika Serikat, Rusia, dan lainnya.

Baca Juga: Unggah Video Cak Nun Kritik Pindah IKN Seperti Pindah Kos, Roy Suryo: Pemikiran Warga Negara yang Masih Waras

Padahal, Cak Nun mengatakan Indonesia mempunyai peradaban yang sangat mumpuni dan bisa melebihi negara-negara adikuasa tersebut.

"Wahai Amerika, wahai Rusia, wahai semua negara-negara yang merasa kuat dan adikuasa," kata Cak Nun, dikutip SeputarTangsel.Com dari YouTube PDI Perjuangan, Senin, 11 April 2022.

"Jangan berpikir kalian benar-benar berkuasa karena kami adalah bangsa dengan peradaban yang punya skala waktu 18 generasi, sehingga ilmu kita, manajemen kita akan jauh melebihi kalian semua," imbuhnya.

Namun, Cak Nun justru menyelipkan sindiran terhadap pemerintah dengan mengatakan presiden yang memimpin saat ini belum tepat.

Baca Juga: Bintang Emon Kritik PDIP Soal Demo Memasak Tanpa Minyak Goreng: Anak Orang Kaya Berusaha Relate dengan Keadaan

Elit PDIP yang hadir seperti Hasto Kristiyanto dan Puan Maharani nampak tersenyum di balik masker. Sementara, peserta lainnya tertawa sambil bertepuk tangan.

"Cuman masalahnya sekarang belum tepat presidennya, gitu aja, jangan marah," sindirnya.

Cak Nun menegaskan dirinya tidak mengatakan presiden yang memimpin saat ini salah atau jelek. Menurutnya, hanya belum tepat.

"Saya tidak mengatakan salah atau jelek ya, belum tepat. Lho kalau bahasa Jawa itu ada bener ada pener. Itu (presiden) sudah bener tapi belum pener," tegasnya.

Baca Juga: Dituding Jadi Dalang Demo 11 April 2022, Gatot Nurmantyo: dalam Alam Demokrasi, Dicurigai Itu Biasa

Lebih lanjut, Cak Nun menjelaskan pernyataannya tersebut berangkat dari rasa penasarannya akan kebesaran Indonesia yang belum bisa diwujudkan sampai hari ini.

Dia berharap Indonesia dapat dipimpin oleh seorang presiden yang dapat memimpin revolusi menjadi negara yang maju.

"Itu mohon maaf ya, saya bukan mengkritik tapi memang saya penasaran dengan kebesaran Indonesia yang tidak bisa kita wujudkan. Dan aku ingin sebelum dan sesudah 2024 kita akan mengalami revolusi besar dari dalam diri kita," jelasnya.

"Bukan revolusi untuk menjatuhkan presiden dengan penguasa, nggak. Revolusi yang akan dipimpin oleh presiden dan para sesepuh lainnya, mereka yang akan memimpin kesadaran baru, mereka yang akan memimpin kembali kelahiran bangsa Indonesia. Saya tidak meramal, tapi akan terjadi siklus itu," pungkasnya.***

Editor: Asep Saripudin


Tags

Terkait

Terkini

x