Presiden Syaratkan Vaksin Booster untuk Mudik, Imam Shamsi Ali: Apakah yang Hadir di Mandalika Dipersyaratkan?

- 23 Maret 2022, 22:19 WIB
Imam Besar di Islamic Center of New York yang dikenal dengan nama Shamsi Ali mempertanyakan, syarat vaksin booster untuk mudik.
Imam Besar di Islamic Center of New York yang dikenal dengan nama Shamsi Ali mempertanyakan, syarat vaksin booster untuk mudik. /nusantarafoundation.org

SEPUTARTANGSEL.COM - Presiden Jokowi hari ini, Rabu 23 Maret 2022 mengumumkan tata cara Ramadhan dan syarat mudik lebaran.

Menurut Presiden Jokowi, kurva Covid-19 di Indonesia sudah melandai. Jadi, umat Islam sudah bisa melakukan ibadah tarawih di bulan Ramadhan dan mudik lebaran.

Khusus untuk mudik lebaran, Presiden Jokowi mensyaratkan pelaku perjalanan sudah vaksin booster.

Baca Juga: Presiden Jokowi Umumkan Tahun Ini Bisa Mudik dengan Syarat Harus Vaksin Booster, Netizen Ngamuk

Banyak tokoh yang tidak setuju dengan syarat tersebut. Salah satunya Imam di Islamic Centre of New York sekaligus Direktur Jamaica Muslim Centre, Muhammad Syamsi Ali yang dikenal dengan sapaan Imam Shamsi Ali.

Imam Shamsi Ali mempertanyakan syarat vaksin booster untuk pemudik lebaran, padahal yang hadir di Mandalika tempo hari bebas.

Menurut Imam Shamsi Ali, dia tidak mempermasalahkan vaksin atau booster. Namun, pemerintah memberi kesan tidak fair.

Baca Juga: PT KAI Ungkap Penumpang dengan Vaksin Lengkap Tak Wajib Tunjukkan Hasil Tes Antigen dan PCR

"Apakah yang hadir di balapan motor Mandalika dipersyaratkan booster? Kalau tidak, lalu kenapa yang mudik ada syaratnya?" tanya Imam Shamsi Ali sebagaimana dikutip SeputarTangsel.Com dari akun Twitter @ShamsiAli2, Rabu.

"Masalahnya bukan pada vaksin atau booster. Tapi pada penerapan aturan yang kadang kehilangan 'sense of justice'. Tdk fair itu meresahkan," ungkap Imam Shamsi Ali.

Baca Juga: Ma'ruf Amin Ungkap Vaksin Booster Jadi Syarat Mudik, Hisyam Mochtar: Sekali Ngomong Nyelekit

Netizen ikut menyesali aturan yang dibuat oleh Presiden Jokowi. Mereka ikut membandingkan beberapa kegiatan lain yang tidak diatur berbagai syarat.

"Antrian tiket Mandlika. Pawai ogo-ogo di Bali," kata @Muhammadogie01.

"Betul Ustadz, saya merasakan hal yang sama. Kalau untuk pryek Jokowi apapun diatur termasuk bergegas bebas karantina, peringan PPKM, dll ... Lihat saja, kalau Jokowi ke daerah, sudah spt pesta.. Bagi2 kaos tanpa ada prokes lagi," ucap @afmardani.

Netizen lain menyebut, keadilan di Indonesia memang hampir tidak ada harapan lagi.

Baca Juga: Hampir 10 Juta Orang Rakyat Indonesia Telah Vaksinasi Booster Dosis Ketiga

"Sependapat dengan itu, namun pada kenyataannya Indonesia memang krisis keadilan. Lantas sebagai masyarakat harus bersikap seperti apa?" tanya @chicaRIKOaja.

"Pak Imam, 'sense of justice' di sini bukan kadang kehilangan, tapi memang hampir lenyap ... dihilangkan!" pungkas @ ironstee100. ***

Editor: Sugih Hartanto


Tags

Terkait

Terkini

x