Soal Minyak Goreng Langka dan Mahal, Ganjar Pranowo Akui Malu: Kita Seperti Tikus Mati di Lumbung Padi

- 23 Maret 2022, 17:24 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyatakan kelangkaan minyak goreng di pasaran seperti tikus mati di lumbung padi
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyatakan kelangkaan minyak goreng di pasaran seperti tikus mati di lumbung padi /tangkapan layar Instagram @ganjar_pranowo/

SEPUTARTANGSEL.COM- Kasus kelangkaan minyak goreng dan mahalnya minyak goreng di pasaran membuat semua tertuju pada kebijakan Menteri Perdagangan, M Lutfi yang dianggap kalah dengan mafia. 

Termasuk Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan dirinya merasa malu karena saat ini Pemerintah seperti ditampar mukanya oleh rakyat.

Hal itu dikatakannya dalam rapat yang membahas mengenai minyak goreng, pada rapat Gubernur membahas barang kebutuhan pokok dan barang penting, Kemendag RI. 

Acara tersebut diunggah Ganjar Pranowo melalui akun Instagramnya @ganjar_pranowo pada Rabu, 23 Maret 2022.

Baca Juga: Video Ustadz Yusuf Mansur Sebut Sedekah Kayak Judi Viral, Netizen Ngamuk: Agama Dipakai Sarana Perkaya Diri

"Saya sebagai gubernur malu, saat ini Pemerintah seperti ditampar," aku Ganjar Pranowo. 

Ganjar mengatakan bahwa persoalan minyak goreng sudah berlarut-larut.

"Kalau kaitannya harga minyak dunia, mari untuk merah putih tidak mengambil untung banyak-banyak, ini soal moralitas dan saya yakin kementerian perdagangan bisa melakukan itu," kata Ganjar Pranowo. 

Ganjar juga mendorong Kementerian Perdagangan mengambil tindakan serius, sebab Pemda sendiri tak bisa bertindak karena keputusannya ada di pusat. 

Ganjar juga mengusulkan agar Kemedag mengambil tindakan ektrem karena muka pemerintah ditampar habis-habisan. 

"Kita ini produsen sawit terbesar produsen minyak terbesar dan kita seperti tikus mati di lumbung padi," ujar Ganjar. 

Ganjar mengaku kebingunan dan mencoba memahami apakah dengan negara yang memproduksi sangat tinggi terbesar dunia ini harus melakukan subsidi minyak goreng, kayaknya keliru. 

Baca Juga: Apa Itu Penyakit Fisura Ani? Berikut Ini Gejala, Penyebab, hingga Cara Pencegahannya

"Kucing-kucingan kita di bawah, sangat tidak enak dengan rakyat," tambah Ganjar Pranowo. 

Ganjar juga memaparkan soal harga eceran (HET) yang ditetapkan pemerintah yang kemudian dicabut.

"Satu sisi kemarin harga ditetapkan HET, HET dicabut selain menjadi potensi terjadinya inflasi, tanahnya juga tanah negara. Sehingga harus ada treatment-nya khusus, harus spesial, kalau tidak, saya sebagai Gubernur aja ikut malu ini kondisinya," tutup Ganjar. *** 

Editor: Tining Syamsuriah


Tags

Terkait

Terkini