Rocky Gerung mengatakan, sebenarnya dari awal seharusnya Cak Imin tidak masuk bursa kabinet karena keterlibatannya dalam kasus dugaan korupsi.
“Tapi Presiden hanya ingin dapat dukungan NU yang disebut umat islam majemuk,” ujar Rocky.
Dijelaskan Rocky, Cak Imin yang belakangan ini mempopulerkan diri dengan panggilan 'Gus Muhaimin'disebut-sebut pernah akan masuk dalam bursa calon menteri dalam Kabinet Jokowi.
Namun, nama Cak Imin pernah dicoret KPK karena diduga terlibat dalam kasus korupsi, yakni kasus suap DPID Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi yang terjadi pada tahun 2011.
"Cak Imin bisa diumpankan kapan saja, ini adalah konsekuensi. Tidak mungkin menyimpan kardus berisi durian terlalu lama," kata Rocky Gerung.
Sementara itu, KPK masih menggali fakta tentang keterlibatan beberapa orang dalam kasus korupsi suap DPID Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi yang terjadi pada tahun 2011.
"Cak Imin sudah mengusulkan tiga periode, tapi ada peluang untuk dibalikan atau diumpankan. Jadi ada potensi Cak Imin gagal masuk kabinet, dan ada partai lain yang akan segera menggantikan posisinya,” kata Rocky Gerung.
Baca Juga: Cak Imin Usul Pemilu 2024 Ditunda Satu atau Dua Tahun: Demi Prospek Ekonomi Pasca Pandemi