Dokter Sunardi Terduga Teroris di Sukoharjo Ditembak Densus 88, Begini Kronologinya

- 11 Maret 2022, 11:05 WIB
Ahmad Ramadhan Karo Penmas Div Humas Polri beri keterangan soal penembakan terduga teroris dokter Sunardi di Sukoharjo, Jawa Tengah
Ahmad Ramadhan Karo Penmas Div Humas Polri beri keterangan soal penembakan terduga teroris dokter Sunardi di Sukoharjo, Jawa Tengah /Tangkapan layar Youtube Div Humas Polri/

SEPUTARTANGSEL.COM-  Ditembaknya Dokter Sunardi (SU) oleh Densus 88 sebagai terduga teroris di Sukoharjo, Jawa Tengah pada Rabu, 9 Maret 2022 diungkap Polri.

Karo Penmas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan mengatakan saat akan ditangkap dokter Sunardi mencoba melarikan diri dengan mobilnya.

Dokter Sunardi juga dianggap melakukan perlawanan yang membahayakan petugas dan masyarakat sekitar. 

"SU melakukan perlawanan ke petugas secara agresif dengan menabrakkan mobilnya ke arah petugas yang menghentikan tersangka," kata Brigjen Ahmad Ramadhan dalam keterangannya melalui kanal Youtube Div Humas Polri pada Kamis, 10 Maret 2022. 

Baca Juga: Larangan Meniup Minuman Panas dalam Islam, Ternyata Ini Alasannya

Dalam keterangannya Ahmad Ramadhan juga menyebut petugas yang naik di atas mobil dobel kabin milik tersangka mencoba memberikan peringatan.

"Tetapi tersangka tetap melajukan mobilnya dengan zigzag tujuannya untuk menabrak petugas. Mobil juga menabrak motor milik masyarakat," jelasnya lagi. 

Karena tak mau menghentikan mobilnya dan dianggap membahayakan petugas dan masyarakat, petugas melumpuhkannya.

"Karena situasi dianggap membahayakan jiwa petugas dan masyarakat, petugas melakukan upaya paksa dengan tindakan tegas terukur, melumpuhkan tersangka," ujarnya lagi. 

Saat dilumpuhkan tersangka mengenai bagian punggung atas dan pinggul kanan bawah.

 

Baca Juga: Dokter Sunardi, Terduga Teroris yang Ditembak Mati Densus 88, Zubairi Djoerban: Hari yang Amat Kelam

Petugas membawanya ke RS Bhayangkara Surakarta dan meninggal dunia saat dievakuasi.

Dokter Sunardi dikenal sebagai aktifis kemanusiaan. Diberitakan ia beberapa kali terlibat dalam aktivitas kemanusiaan sekaligus dikabarkan sebagai pendiri Hilal Ahmar Society Indonesia (HASI).

Beberapa kali terlibat kemanusiaan membantu Pemerintah saat konflik Ambon, dan aktif membantu saat gempa Sumbar, Tsunami Aceh dan juga Suriah.

Ia dikenal baik di lingkungan rumah sekaligus tempat prakteknya. Masyarakat sekitar tempat praktek mengenal sebagai sosok yang rajin ke masjid meski menggunakan kursi saat shalat. ***

Editor: Tining Syamsuriah


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah