"Istana sebetulnya mengajarkan orang untuk berbohong," ujarnya.
Ia menyebut peristiwa itu sebagai seuatu yang kabur dan ditafsirkan oleh istana sebagai dukungan dari kalangan tukang cendol.
"Ini tetap politik uang juga yang dimanfaatkan rakyat kecil yang berupaya untuk bertahan di dalam subsistensi ekonominya. Jadi ini sebetulnya wilayah pertahanan publik supaya ekonomi nggak terganggu, ya dia bohong-bohongin aja," ucapnya.
Mantan Dosen Filsafat Universitas Indonesia itu melihat akibat hal ini istana mendapat sinyal palsu dari kalangan pedagang.
"Seolah-olah pro, padahal sebetulnya itu cuma motif … ya uang-uang kecil yang mereka perlukan untuk biaya hidup sehari-hari," tuturnya.
Sebelumnya viral video tukang cendol yang menyatakan dukungannya terhadap perpanjangan jabatan Jokowi di media sosial (medsos).
Dalam video itu, sang tukang cendol mengaku sangat terbantu dengan kinerja Presiden yang dinilainya pro rakyat.
"Pak Jokowi saya dukung selalu, 2024 ikut Jokowi! Saya dukung sekali untuk 3 periode," tegasnya.***