Kontroversi Nama Soeharto Hilang dari Sejarah Serangan Umum 1 Maret 1949, Said Didu: Kok Gini Amat Sih

- 3 Maret 2022, 13:36 WIB
Said Didu menanggapi polemik hilangnya nama Soeharto dalam sejarah Serangan Umum 1 Maret 1949
Said Didu menanggapi polemik hilangnya nama Soeharto dalam sejarah Serangan Umum 1 Maret 1949 / Twitter/@msaid_didu/

Bahkan netizen ikut menyebutkan jika ini merupakan bukti adanya unsur balas dendam klan Megawati pada penguasa orde baru tersebut.

Bahkan mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu melalui akun Twitternya ikut pula berkomentar.

"Kok gini amat sih ?," ujar akun @msaid_didu.

Baca Juga: Sejarah Situ Gintung Tangsel, Berdiri Sejak Zaman Belanda Hingga Tragedi Jebolnya Tanggul

"Hanya PKI dan atau pengkhianat bangsa yang mau hapus nama Soeharto dalam sejarah perjuangan Negara Republik Indonesia," cuit akun @Ahmad_R.

"Pelan-pelan dan sistematis, semua yang berbau Soeharto dihilangkan," tulis akun @hipohan.

"Kenapa kalian begitu tega menghilangkan namanya?," kata akun @regar_OpOsisi.

Diketahui jika dalam Keppres Nomor 2 Tahun 2022 yang ditandatangani oleh Presiden Jokowi tak menyebutkan nama Letkol Soeharto.

Namun di dalamnya menyebutkan nama Sri Sultan Hamengku Buwono IX sebagi penggagas, Panglima Besar Jenderal Soedirman sebagai pemberi perintah, disetujui dan digerakkan oleh Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Mohammad Hatta, dan didukung oleh Tentara Nasional Indonesia, Kepolisian Negara Republik Indonesia.

Serta Laskar-laskar perjuangan rakyat, dan segenap komponen bangsa Indonesia lainnya yang merupakan bagian penting dalam sejarah Serangan Umum 1 Maret.

Halaman:

Editor: Dwi Novianto


Tags

Terkait

Terkini