Nama Soeharto Hilang dari Sejarah Serangan Umum 1 Maret, Mahfud MD: Nama Soeharto Disebut di Naskah Akademik

- 3 Maret 2022, 13:03 WIB
Mahfud MD angkat suara terkait hilangnya nama Soeharto dalam Keppres Hari Kedaulatan Negara
Mahfud MD angkat suara terkait hilangnya nama Soeharto dalam Keppres Hari Kedaulatan Negara /Instagram/@mohmahfudmd/

SEPUTARTANGSEL.COM – Presiden Joko Widodo resmi menetapkan tanggal 1 Maret sebagai Hari Penegakan Kedaulatan. Keputusan tersebut merujuk pada Keputusan Presiden (Keppres) 2/2022 yang sudah diteken Presiden Jokowi.

Namun demikian, belakangan Keppres itu menuai polemik lantaran diduga menghilangkan nama Presiden kedua RI, Soeharto sebagai tokoh sejarah dalam Serangan Umum 1 Maret 1949.

Merespon polemik yang ada, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD meluruskan.

Baca Juga: Rizal Ramli Kritik Cara Jokowi Pilih Menteri, Bandingkan dengan Soeharto dan Gus Dur: Berdasarkan Utang Budi

“Kepres tersebut bukan buku sejarah tapi penetapan atas 1 titik krusial sejarah,” ucap Mahfud MD dikutip SeputarTangsel.Com dari akun Twitter @mohmahfudmd pada Kamis, 3 Maret 2022.

Mahfud menegaskan, nama Soeharto masih ada sebagai tokoh yang ada dalam Serangan Umum 1 Maret 1949. Hal itu bukan tercantum dalam Keppres, melainkan ada pada Naskah Akademik Keppres.

"Kepres tersebut tidak menghilangkan nama Soeharto dan lain-lain dalam SU 1 Maret 1949," ujar Mahfud MD.

Baca Juga: Fadli Zon Sebut Rezim Soekarno Lebih Represif Dibandingkan Rezim Soeharto

Peran Soeharto dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia, menurut Mahfud MD tetap tercantum pada naskah akademik Keppres.

Halaman:

Editor: Dwi Novianto


Tags

Terkait

Terkini

x