Disebut Anton Sanjoyo Gunakan Sistem Bubble Bohongan, Humas PBSI: Saya Tersinggung

- 13 Februari 2022, 20:42 WIB
Deri Destanto, Humas PBSI tersinggung dengan pernyataan Anton Sanjoyo PSSI yang sebut bubble-bubblean pada even bulu tangkis di Nusa Dua Bali
Deri Destanto, Humas PBSI tersinggung dengan pernyataan Anton Sanjoyo PSSI yang sebut bubble-bubblean pada even bulu tangkis di Nusa Dua Bali /Instagram @deridestan/

SEPUTARTANGSEL.COM- Humas Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Deri Destanto memprotes pernyataan Anton Sanjoyo dari PSSI dalam sebuah wawancara di televisi swasta. 

Anton menyebut PBSI melakukan sistem bubble bubble-an atau bubble bohongan untuk mencegah penyebaran Covid-19 dalam pertandingan bulu tangkis di Nusa Dua, Bali beberapa waktu lalu. 

Melalui twitternya Deri Destan di akun @Destangreys menyatakan tersinggung dengan pernyataan Anton Sanjoyo tersebut. 

"Saya sebagai bagian dari IBF jelas tersinggung dengan adanya kalimat bubble-bubblean atau bubble bohongan," kata Deri Destan pada Minggu, 13 Februari 2022.

Baca Juga: Giring Ganesha Kritisi JHT: Kiranya Ibu Menaker Bisa Review, Netizen: Kurang Lantang, Bosss

Deri menjelaskan bahwa sistem bubble yang dilakukan IBF adalah bubble yang sudah disetujui BWF sebagai federasi bulu tangkis dunia.

"Juga sudah berkoordinasi dengan BNPB dan Kemenkes," ujar Deri. 

Deri menjelaskan jumlah peserta yang hadir di IBF lebih dari ekspektasi. 

Dan karena keterbatasan kamar di bubble Westin, wartawan ditempatkan di hotel lain. 

Tapi Deri menyebut hotel tersebut juga menyiapkan wing khusus dan dijaga oleh security 24 jam khusus dan merupakan extension bubble IBF.

"Jadi istilahnya bubble to bubble. Jaraknya pun dekat, hanya 1,8 km (silahkan cek Westin ke Ibis Benoa)," ujar Deri.

Meski begitu Deri juga memaparkan bahwa para wartawan juga mengikuti karantina sebelum IBF, PCR dan antigen secara berkala. 

Baca Juga: Buntut Adanya Surat Terbuka Keluhan Warga Sepatan, Disdukcapil Kabupaten Tangerang Lakukan Evaluasi Layanan

Mereka tidak diizinkan keluar selain ke tempat pertandingan dan  disiapkan shuttle menuju Westin, tidak diizinkan menggunakan kendaraan lain.

"Yang terpenting selama hampir satu bulan, bubble IBF mencatat 0 case positif. Boleh dicek datanya ada, klu mau lihat.

Deri juga menolak komentar Anton Sanjoyo yang membandingkannya dengan kasus di Liga 1 gelaran PSSI. 

"Tidak pas rasanya menghubung-hubungkan IBF dengan Liga 1 karena sekali lagi, IBF itu 0 case dan tidak menyebabkan klaster," protes Deri. ***

Editor: Tining Syamsuriah


Tags

Terkait

Terkini