SEPUTARTANGSEL.COM - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI ditarget melakukan 10 ribu pengujian tes Covid-19 dengan metode swab atau Polymerase Chain Reaction (PCR).
Hingga 12 April 2020, Kemenkes baru memeriksa 27.075 spesimen dengan 22.834 kasus negatif dan 4.241 kasus terkonfirmasi positif.
Baca Juga: Rabu, Kota Bogor Depok Bekasi Terapkan PSBB Maksimal Seperti Jakarta
"Saya ingin setiap hari paling tidak kita bisa mengetes lebih dari 10 ribu. Saya ingin tes PCR ini betul-betul bisa diperluas jangkauannya dan mengurangi tumpukan pemeriksaan sampel terutama di daerah episentrum," kata Presiden Joko Widodo dalam rapat terbatas (Ratas) melalui video conference, di Istana Merdeka, Senin 13 April 2020.
Ratas diikuti Wakil Presiden Ma'ruf Amin, para menteri Kabinet Indonesia Maju serta Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Virus Corona (Covid-19) sekaligus Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo.
Baca Juga: Tangerang Raya Dapat Izin Menkes RI, PSBB Klaster Jabodetabek Lengkap
Jokowi mengaku sudah mendapat laporan bahwa laboratorium untuk mengolah spesimen dengan metode PCR sudah diperbanyak.
"Dulu hanya tiga lab, sekarang sudah meloncat menjadi 29 tempat dari 78 lab yang dipersiapkan," ungkapnya.
Baca Juga: Tangerang Raya Dapat Izin Menkes RI, PSBB Klaster Jabodetabek Lengkap
Presiden juga mengatakan, Kementerian BUMN sudah membeli 18 alat tes PCR cepat yang diharapkan dapat beroperasi pada pekan ini.
"Saya sangat menghargai pengadaan 18 buah alat tes PCR cepat yang dilakukan Kementerian BUMN. Saya kira 1, 2, 3 alat itu sudah bisa diinstall minggu ini. Sehari satu alat bisa 500 PCR kalau 18 alat berarti bisa mengetes 9.000 PCR setiap hari," tegas Presiden.
Baca Juga: Update Covid-19 Indonesia: Penambahan Kasus Positif Pecah Rekor Lagi
Metode PCR yang sering disebut dengan swab test yang menggunakan sampel cairan dari saluran pernapasan bawah sebagai bahan pemeriksaan.
Ketika sampel cairan dari saluran pernapasan bawah tiba di lab, para peneliti mengesktrak asam nukleat di dalamnya.
Asam nukleat tersebut mengandung genom virus yang dapat menentukan adanya infeksi atau tidak dalam tubuh.
(*)