Tanggapi Kasus Guru Pukul Murid di Surabaya, PP IPM: Kekerasan Lebih Banyak Berikan Efek Traumatis

- 31 Januari 2022, 20:19 WIB
Ilustrasi aktivitas belajar mengajar di kelas
Ilustrasi aktivitas belajar mengajar di kelas /Pixabay/ 14995841//

SEPUTARTANGSEL.COM - Ketua Bidang Advokasi dan Kebijakan Publik Pimpinan Pusat (PP) Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM), Mukhtara Rama Affandi, menanggapi kasus seorang guru yang memukul muridnya di Surabaya. 

Menurut Mukhtara Rama yang mewakili PP IPM, kekerasan seperti guru memukul murid yang terjadi di Surabaya akan lebih banyak memberikan efek traumatis kepada siswa dari pembelajaran. Akibatnya, aktivitas siswa akan terganggu.

Meski pada beberapa puluh tahun yang lalu guru memukul murid dianggap biasa, kini hal tersebut sudah tidak relevan.

Baca Juga: SD Negeri Sukabumi Utara 05 Jakarta Gelar PTM 100 persen, Kepsek: Guru Tidak Tergantikan Oleh Teknologi

"Cara-cara kekerasan semacam ini (guru memukul murid-red), sudah sangat tidak relevan untuk perkembangan karakter siswa di masa depan," ujar Mukhtara Rama yang juga mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah kepada SeputarTangsel.Com, Minggu 30 Januari 2022.

Dalam keterangannya, Mukhtara Rama mengatakan, PP IPM sangat menyayangkan kekerasan guru terhadap murid yang terjadi di Surabaya. Sebaiknya jika guru ingin menegur, bisa menggunakan cara lain yang lebih manusiawi.

Sebelumnya, beredar video di media sosial yang menggambarkan seorang guru memukul atau menampar murid di Surabaya.

Dalam video, terlihat dengan jelas ada dua orang siswa SMP berdiri di depan kelas. Namun, tiba-tiba ada seorang laki-laki yang diduga guru datang dan menampar muridnya sambil mengucapkan kata-kata kasar.

Baca Juga: Video Sejumlah Murid SD dan Guru Sedang Joget Pargoy yang Viral di TikTok, Netizen Miris

Halaman:

Editor: Dwi Novianto


Tags

Terkait

Terkini

x