"Sebagai Kepala Otorita ini, sebenarnya posisi Ahok itu mirip seorang gubernur. Bahkan, lebih berkuasa, berkuasa penuh di Ibu Kota Baru," kata Hersubeno Arief, dikutip SeputarTangsel.Com dari kanal YouTube Hersubeno Point pada Sabtu, 29 Januari 2022.
Hersubeno Arief memaparkan, penunjukkan, pengangkatan, hingga pemberhentian Kepala Otorita IKN Nusantara langsung dilakukan Presiden.
Selain itu, seorang Kepala Otorita berkuasa langsung tanpa didampingi oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).
"Jadilah ini seorang Kepala Otorita berkuasa penuh dan hanya bertanggung jawab kepada Presiden. Nggak ada DPR, tidak ada yang ngontrol di situ. Dia bisa sepenuhnya melakukan apa saja sebagai seorang Kepala Otorita selama itu dia bisa mempertanggungjawabkannya kepada Presiden," terangnya.
Lebih lanjut, Hersubeno pun menyinggung pernyataan Aliansi Borneo yang meminta agar menunjuk putra daerah sebagai Kepala Otorita IKN Nusantara.
Karenanya, ia mempertanyakan mengapa harus Ahok yang ditunjuk PDIP sebagai calon pemimpin di Ibu Kota Negara yang baru tersebut.
Padahal, masa jabatan Ahok menjadi Gubernur DKI Jakarta sangat pendek dan kakak dari mantan Bupati Belitung Timur itu baru bergabung bersama PDIP.
"Kesuksesan Ahok itu saya kira bisa diperdebatkan. Dalam rentang waktu 2,5 tahun, apa sih yang bisa dilakukan seorang kepala daerah? Pasti tidak terlalu maksimal," ujarnya.