Anies Baswedan Banjir Kritik dari Giring Ganesha, Geisz Chalifah: Ini Manusia Lebih Kejam dari Ahok

- 28 Januari 2022, 08:13 WIB
Geisz Chalifah ungkap kelemahan Anies Baswedan karena terus dikritik oleh Giring Ganesha
Geisz Chalifah ungkap kelemahan Anies Baswedan karena terus dikritik oleh Giring Ganesha /Tangkapan Layar YouTube Refly Harun/

SEPUTARTANGSEL.COM - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tak henti-hentinya tuai kritik dari Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Giring Ganesha.

Banyaknya kritik yang dilayangkan Giring Ganesha kepada Anies Baswedan ini pun membuat Komisaris PT Ancol Jaya Geisz Chalifah ikut angkat bicara.

Geisz Chalifah mengatakan, Anies Baswedan memiliki sebuah kelemahan, yakni sifat yang dinilainya terlalu baik.

Baca Juga: Protes Pernyataan Gubernur Anies Baswedan, Ketua DPRD DKI: Pembayaran Commitment Fee Sebelum Pengesahan Perda

Geisz Chalifah mengungkapkan, Anies Baswedan sudah memarahi anak buahnya ketika penyusunan APBD 2020 silam.

Namun menurut Geisz Chalifah, video tersebut tidak dipublikasikan kepada masyarakat hingga diramaikan oleh partai pimpinan Giring Ganesha itu.

"Saya tanya kenapa sih, untuk apa mengeruhkan wajah orang?" kata Geisz Chalifah.

Baca Juga: Musni Umar Jadi Trending Pasca Membela Gubernur Jakarta Anies Baswedan

Selain itu Geisz Chalifah membeberkan, Anies Baswedan kerap kali memanggil pejabat yang melakukan kesalahan.

"Setiap ada pejabat yang melakukan kesalahan, nggak ada yang diumumkan ke siapapun kesalahannya. Dipanggil saja," ujarnya.

Menurut Geisz Chalifah, sudah banyak pejabat yang dipecat Anies Baswedan dengan penawaran pengunduran diri.

Geisz menilai, sikap mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) itu membuatnya dapat diperlakukan semena-mena oleh orang lain.

Baca Juga: Singgung Video Giring Sindir Anies, Enggal Pamukty: Dalam Industri Entertaiment Ada Istilah Penonton Bayaran

"Ini manusia lebih kejam dari Ahok. Kalau konteks kekejamannya itu ketegasan," ungkap Geisz, sebagaimana dikutip SeputarTangsel.Com dari kanal YouTube Refly Harun pada Jumat, 28 Januari 2022.

"Kalau untuk soal-soal prinsip, sangat (kejam), nggak ada tawar-menawar, siapapun itu. Itu adik, teman, atau keluarganya sama," sambungnya.

Geisz melihat sikap baik Anies Baswedan justru menimbulkan persoalan karena memberi kesempatan orang lain untuk mempermasalahkan dirinya.

Lebih lanjut, ia mengaku pernah mendukung Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok terkait keberaniannya dalam melawan partai dan kemapanan.

Baca Juga: Serang Balik Anies Baswedan, Giring Singgung Proyek Buatan Firaun, Netizen: Ini Nyindir Proyek IKN Jokowi

Ia bahkan pernah marah ketika Ahok ditolak naik menjadi Gubernur DKI Jakarta.

Namun seiring berjalannya waktu, ia merasa heran dengan ucapan Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) itu.

"Tetapi semakin hari, saya perhatikan video-video yang tersebar, ucapan-ucapannya, pertama saya kaget ketika dia ngomong di Monas dengan guru-guru, 'Kalau kamu nggak bisa ngajar, saya ganti kamu dengan monyet'. Ini orang sakit nih," tuturnya.

Selanjutnya, ia juga mengungkit pernyataan Ahok terkait niatnya membakar 2.000 orang untuk menyelamatkan 10 juta dan kebijakan penggusuran kaki lima di Pasar Rebo sehari sebelum hari Raya Idul Fitri.

Baca Juga: Ibu Kota Negara Pindah, Anies Baswedan: Jakarta Terus Jadi Simpul Bangsa Indonesia

"Puncaknya adalah terakhir, seorang perempuan mau mencairkan KJPnya datang ke Balai Kota. Dia tanya, 'Pak kok ini nggak bisa saya cairkan?' Harusnya kan dikasih penjelasan, apa jawaban Ahok? 'Ibu maling!' Saya bilang, ini orang nggak punya otak ya?" ujarnya.

"Rakyatnya sendiri dicaci maki di depan kamera kayak gitu. Itu kan warganya. Nggak mungkin dia maling datang ke Balai Kota, pakai logika saja. Lo kan pemimpin," lanjutnya.

Hal itu dinilainya sangat tidak sehat. Di samping itu, menurutnya kelompok-kelompok Ahok yang mengampanyekannya kurang ajar karena membawa narasi 'Lebih baik kafir tapi tidak koruptor daripada Muslim tapi koruptor'.

"Orang Islam yang kagak ikut-ikutan salahnya di mana? Kok lo generalisasi? Kan kita ngehadapin Pilkada biasa aja," tegasnya.***

Editor: H Prastya


Tags

Terkait

Terkini