"Master plan-nya diambil dari buku, keluaran Direktorat Tata Kota dan Daerah pada tahun 1965. Nggak mungkin banget kalau BK nggak terlibat di dalamnya," jelas Dwika.
Dalam cuitannya, Dwika juga mengunggah gambar-gambar master plan yang dia maksud dengan sumber yang cukup jelas. Selain itu, dia juga menjawab 'kegalauan' Soekarno dalam menetapkan ibu kota.
"Bung Karno pernah 'galau' disuruh menetapkan ibu kota? Bener. Pernah tergoda pindah? Iya, tapi calonnya nggak cuma Kalimantan doang, banyak. Pada akhirnya, Bung Karno menetapkan ibu kota ya di Jakarta," sambung Dwika.
"Jadi, jelas nggak tepat kalau ada statemen Jakarta nggak drancang sebagai ibu kota. Lah orang yang ngerancang konsep besarnya Bung Karno sendiri. Sekian. Salam jasmerah," pungkas Dwika.
Sampai saat ini, belum ada klarifikasi dari Gubernur Ridwan Kamil mengenai bantahan pernyataannya.
Berdasarkan penelusuran SeputarTangsel.Com dari media sosial Dwika, dia adalah seorang desain arstitektur dengan gelar M.Arch (History Theory and Criticism of Architecture) dengan nama lengkap Rizki Dwika Aprilian.***