Mantan Dosen Filsafat Universitas Indonesia itu menilai, Arteria Dahlan masih melihat bahwa bahasa konstitusi adalah bahasa formil.
Namun, menurutnya Arteria Dahlan gagal dalam upaya menghormati manusia menggunakan bahasa daerah mereka.
"Kalau orang nggak bisa ekspresikan pikirannya melalui bahasa Indonesia yang kadang kala simbolisasinya kurang, dia bisa pakai bahasa daerah," tuturnya.
Rocky memaparkan, kita kaya sebagai bangsa karena bahasa daerah bisa mengisi kekosongan dalam bahasa Indonesia.
Karenanya, ia mempertanyakan larangan penggunaan bahasa daerah yang dilakukan Politikus PDIP itu.
"Bahasa itu penanda peradaban. Melarang orang memakai bahasa ibunya, itu artinya yang melarang itu nggak beradab karena dia nggak paham bahwa logic dari bahasa itu, itulah yang menentukan cara berpikir," tegasnya.***