Network
SEPUTARTANGSEL.COM - Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo mengaku sedih atas perilaku prajurit TNI saat ini.
Gatot Nurmantyo pun menyinggung sejumlah kasus yang menyeret sejumlah oknum TNI. Salah satunya adalah kasus Kolonel P yang membuang pasangan sejoli, Handi Harisaputra dan Salsabila ke Sungai Serayu.
"Jujur saja, perasaan saya sebagai mantan prajurit itu benar-benar sekarang ini dalam kondisi yang sangat sedih," kata Gatot Nurmantyo.
Berita ini merupakan salah satu dari lima artikel terpopuler di kalangan pembaca SeputarTangsel.Com dalam sepekan terakhir.
Berikut ulasan selengkapnya:
1. Gatot Nurmantyo Mengaku Sedih Lihat Perilaku TNI Saat Ini: Prajurit Itu Gajinya Kecil, yang Dimiliki Hanya...
Dikutip SeputarTangsel.Com dari kanal YouTube Refly Harun pada Senin, 17 Januari 2022, Gatot Nurmantyo menuturkan, penilaian masyarakat yang mengatakan bahwa kini TNI tak lagi bersama rakyat merupakan hal yang sangat menyedihkan.
Gatot Nurmantyo mengungkapkan, gaji prajurit TNI tidaklah besar, bahkan sangat pas-pasan.
Menurutnya, satu-satunya yang prajurit miliki adalah kebanggaan yang diberikan oleh rakyat.
Baca selengkapnya: Gatot Nurmantyo Mengaku Sedih Lihat Perilaku TNI Saat Ini: Prajurit Itu Gajinya Kecil, yang Dimiliki Hanya...
2. Jokowi Tetap Ngotot Pindah Ibu Kota Negara, Salim Segaf: RI Dilanda Bencana, Kenapa Bersikeras Pindah?
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) hingga saat ini semakin agresif dalam mempersiapkan pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) dari Jakarta ke Kalimantan Timur.
Baca Juga: Tentang Pembangunan IKN, Azzam Mujahid Izzulhaq: Adakah Negara yang Pindah Ibu Kota Saat Pandemi?
Tekad bulat Jokowi terkait rencana pemindahan Ibu Kota Negara itu dibuktikan dengan proses pengerjaan pembangunan yang masih terus berlanjut.
Akan tetapi, ambisi besar yang dimiliki Jokowi mengenai pemindahan Ibu Kota Negara itu justru menuai kritikan pedas dari sejumlah pihak.
Baca selengkapnya: Jokowi Tetap Ngotot Pindah Ibu Kota Negara, Salim Segaf: RI Dilanda Bencana, Kenapa Bersikeras Pindah?
3. Dokter Andi Khomeini Sindir Arteria Dahlan: Lebih Terhormat Orang dengan Gaji UMR Tapi Tidak Nunggak Pajak
Polemik terkait Anggota DPR RI dari Fraksi PDIP belum usai.
Dokter Andi Khomeini ikut memberi komentar. Hal tersebut berhubungan dengan mobil mewah milik Arteria Dahlan yang diduga telah menunggak pajak.
Menurut Dokter Andi Khomeini, lebih terhormat orang-orang dengan gaji UMR. Mereka tidak menunggak pajak.
Baca selengkapnya: Dokter Andi Khomeini Sindir Arteria Dahlan: Lebih Terhormat Orang dengan Gaji UMR Tapi Tidak Nunggak Pajak
4. TMII Terbengkalai Usai Diambil Alih Pemerintah, Netizen: Sok Iye Mau Bikin IKN
Kondisi Taman Mini Indonesia Indah (TMII) usai diambil alih Sekretariat Negara (Setneg) pada 1 April 2021 lalu mendapat sorotan.
Baca Juga: Setelah Dikabarkan Telantar, TMII Bakal Direvitalisasi Menjadi 'The Ultimate Showcase of Indonesia'
Pasalnya, tempat wisata dan edukasi itu kini seperti terbengkalai dan tidak terurus.
Hal itu terlihat dari video yang diunggah pengguna Twitter dengan akun @RomitsuT, yang membandingkan kondisi TMII saat dikelola Yayasan Harapan Kita milik keluarga presiden ke-2 Indonesia dan setelah diambil alih Setneg.
Baca selengkapnya: TMII Terbengkalai Usai Diambil Alih Pemerintah, Netizen: Sok Iye Mau Bikin IKN
5. Ahok Jadi Calon Pemimpin Nusantara, Tifatul Sembiring: Tiba di Jakarta Dikalahkan, Bisa di Borneo Didudukkan
Komisaris Utama PT Pertamina (Persero), Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menjadi salah satu calon pemimpin ibu kota negara (IKN) di Kalimantan Timur yang telah dinamai Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai Nusantara.
Baca Juga: Jawaban Ahok Soal Calon Kuat Kepala IKN Nusantara Diungkap Chico Hakim
Ahok menjadi salah satu nama yang digadang-gadang Jokowi bakal pimpin Nusantara.
Selain Ahok, sejumlah nama lain juga masuk dalam daftar kandidat Jokowi. Mereka adalah Mantan Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Bambang Brodjonegoro dan Mantan Direktur Utama Wijaya Karya (WIKA) Tumiyana.
Baca selengkapnya: Ahok Jadi Calon Pemimpin Nusantara, Tifatul Sembiring: Tiba di Jakarta Dikalahkan, Bisa di Borneo Didudukkan ***
