Perkuat Alutsista, Prabowo Subianto Serahkan 43 Ranpur Buatan Pindad ke KSAD

- 21 Januari 2022, 14:02 WIB
Penyerahan 43 Kendaaan Tempur buatan Pindad ke KSAD Dudung Andurachman
Penyerahan 43 Kendaaan Tempur buatan Pindad ke KSAD Dudung Andurachman /Foto: Website/ pindad.com/

SEPUTARTANGSEL.COM -Sebanyak 43 kendaraan tempur (Ranpur) buatan PT Pindad diserahkan Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto ke Kasad, Jenderal TNI Dudung Abdurachman, Kamis 20 Januari 2022.

Nantinya, seluruh kendaraan tersebut dipergunakan untuk memperkuat sistem pertahanan yang ada di Tentara Nasional Indonesia. 

Hal itu terungkap saat Rapat Pimpinan (Rapim) Kementerian Pertahanan Tahun 2022  yang digelar di Lapangan Urip Sumohardjo, Kemhan 20 Januari 2022 kemarin.

Baca Juga: Mahfud MD Angkat Suara Soal Polemik Satelit Bodong di Kemenhan: Prabowo Tegas Katakan Ini Harus Dipidanakan

Direktur Utama, Abraham Mose mengungkapkan, pihaknya mengapresiasi dukungan Kementerian Pertahanan kepada industri pertahanan dalam negeri, khususnya PT Pindad (Persero).

"Kami bangga pada Rapim Kemhan hari ini dilakukan acara penyerahan 43 unit kendaraan yang terdiri dari Anoa, Badak dan Komodo oleh Menhan kepada Kasad untuk mendukung tugas pokok TNI," ujar Abraham dikutip SeputarTangsel.Com dari laman pindad.com, Kamis 20 Januari 2022.

Abraham mengatakan, 43 kendaraan pesanan Kemenhan terdiri dari tujuh unit kendaraan tempur Badak 6x6, 26 unit Anoa 6x6 (APC & Komando) dan 10 unit kendaraan taktis Komodo 4x4 (APC).

Ranpur Badak 6x6 dibuat berdasarkan kebutuhan TNI khususnya untuk mendukung satuan kavaleri. Kendaraan ini memiliki bobot 16,5 ton, dilengkapi dengan turret kaliber 90 mm serta senapan mesin kaliber 7,62 mm untuk daya gempur maksimal dan dioperasikan oleh 3 orang personel.

Baca Juga: Luncurkan MV2 4x4, Pindad Klaim Desain dan Interior Lebih Modern

Mesin diesel 340 HP yang dilengkapi dengan Turbo Charger Inter Cooler mampu membawa kendaraan ini pada top speed 80 km per jam dengan daya jelajah sejauh 600 kilometer.

Ranpur Badak juga dilengkapi body protection baja anti peluru dan memiliki level proteksi stanag level 3.

Untuk kendaraan jenis Anoa 6x6 Armoured Personnel Carrier (APC) memiliki keunggulan dalam mobilitas, proteksi serta daya angkut. 

Anoa 6x6 APC memiliki bobot 13 ton, dibekali mesin diesel 320 HP dengan Turbo Charger water cooler, dilengkapi dengan Remote Controlled Weapon Station (RCWS), sistem komunikasi dan transmisi otomatis. 

Anoa tipe APC memiliki kapasitas 12 orang personel termasuk pengemudi.

Kendaraan ini juga memiliki top speed 80 km/h pada jalan raya dengan daya jelajah 600 kilometer.

Sementara Anoa 6x6 Komando didesain untuk menjadi kendaraan bagi komandan dalam memimpin serta mengarahkan pasukan dalam pertempuran. Memiliki kapasitas 7 orang personel serta dilengkapi RCWS.

Baca Juga: Buni Yani Ungkap Tim Cyber Prabowo yang Edit Video Ahok Soal Surah Al-Maidah: Saya Memang Sudah Diincar

Sedangkan Komodo 4x4 Armoured Personnel Carrier (APC) dirancang untuk pengangkut personil, dapat bergerak cepat dan tepat dalam setiap misinya.

Komodo APC dilengkapi dengan mesin diesel 215 HP dengan Turbo Charger Inter Cooler, dilengkapi dengan Remote Controlled Weapon Station (RCWS), dan mampu mencapai top speed 80 km per jam di jalan raya, dengan daya jelajah sejauh 450 kilometer. 

Kendaraan ini memiliki bobot 8,5 ton, dapat menampung 10 orang personel di dalamnya, dapat terhubung dengan pasukan lain lewat alat komunikasi radio VHF dan HF, serta Intercom yang telah terpasang didalamnya.

Kendaraan ini juga memiliki GPS dan Thermal Vision untuk membantu pengemudi dalam mengoperasikan kendaraan dalam keadaan gelap di malam hari.

"Pindad siap berkolaborasi dengan Kementerian Pertahanan dalam mendukung upaya peningkatan produksi alutsista dalam negeri, serta mendukung program penelitian dan pengembangan agar nantinya seluruh hasil produksi dalam negeri dapat mandiri secara utuh serta mendukung pembangunan kekuatan pertahanan negara," tambahnya.

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengatakan, tujuan diadakannya Rapim Kemhan untuk meningkatkan sinergitas dan koordinasi seluruh elemen dalam menjalankan tugas serta evaluasi dan tindak lanjut kebijakan tahun sebelumnya. 

“Melalui Rapim Kemhan ini diharapkan adanya sinergitas dan koordinasi yang lebih erat lagi demi kelancaran dan suksesnya tugas-tugas kedepan. Kebijakan pertahanan negara tahun 2022 merupakan hasil evaluasi dan tindak lanjut serta upaya peningkatan kebijakan yang ada pada 2021,” ujar Prabowo.***

 

 

 

 

Editor: Dwi Novianto


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah