Network
SEPUTARTANGSEL.COM - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan pihaknya lebih siap menghadapi ancaman gelombang ketiga Covid-19.
Riza Patria mengungkapkan pembelajaran dari gelombang-gelombang Covid-19 sebelumnya, membuat Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menjadi lebih siap.
Riza Patria mengatakan upaya yang dilakukan dengan mempersiapkan tenaga kesehatan, fasilitas kesehatan, obat-obatan, hingga oksigen dan terus diamatinya situasi yang sedang terjadi saat ini, termasuk varian Omicron membuat Pemprov DKI Jakarta jauh lebih siap menghadapi gelombang ketiga Covid-19.
Baca Juga: Kasus Varian Omicron Meningkat, Luhut: Mohon Teman-teman Sadar Kita Tak Lagi Beri Diskresi Karantina
"DKI sudah mempersiapkan tidak hanya sekarang, tapi tahun lalu juga ada prediksi potensi kemungkinan gelombang tiga," kata Riza Patria yang dikutip SeputarTangsel.Com dari Antara pada Selasa, 11 Januari 2022.
Di sisi lain, anggota DPRD Jakarta Fraksi PDIP Gilbert Simanjuntak mengingatkan varian Omicron sebaiknya diwaspadai oleh pemerintah provinsi walaupun tidak seberat varian Delta.
Gilbert mengungkapkan kenaikan kasus varian Omicron ini kemungkinan mampu menyebar dengan cepat dan menginfeksi masyarakat yang sudah tervaksinasi.
Baca Juga: Kasus Omicron di Indonesia Terus Meningkat, Kemenkes: 68 di Antaranya Pelaku Perjalanan Luar Negeri
"Masyarakat juga harus diingatkan kemungkinan kasus infeksi Omicron naik lagi dan menimbulkan gelombang ketiga," ungkap Gilbert.
Untuk diketahui, jumlah kasus aktif di Jakarta mengalami kenaikan 281 kasus, sehingga jumlahnya menjadi 1.874 orang per Minggu 9 Januari 2022.
Selain itu, Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mengungkapkan 1.415 orang dari jumlah kasus aktif merupakan pelaku perjalanan luar negeri (PPLN).
Baca Juga: Menkes Budi Gunadi Sadikin Jelaskan Kronologi Pasien Omicron yang Lolos dari Karantina
Sedangkan, kasus positif baru berdasarkan hasil tes PCR bertambah 393 orang yang mana 294 orang adalah pelaku perjalanan luar negeri.
Selain itu, Dinkes DKI Jakarta juga mencatat terdapat 407 orang terinfeksi varian Omicron dengan 86 persennya atau 350 orang merupakan pelaku perjalanan luar negeri.
Sedangkan 57 orang lainnya yang terinfeksi virus Covid-19 varian Omicron adalah transmisi lokal.***
