SEPUTARTANGSEL.COM - Pegiat media sosial Ferdinand Hutahaean belum berhenti menyita perhatian publik.
Pasalnya, Ferdinand Hutahaean tiba-tiba saja mengaku sebagai mualaf sejak tahun 2017 di tengah tahap penyidikan kasus dugaan ujaran kebencian berdasarkan suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) yang menyeret namanya.
Pernyataan Ferdinand Hutahaean yang mengaku sebagai mualaf itu pun mengundang Aktivis Nicho Silalahi untuk berkomentar.
Nicho Silalahi mempertanyakan bio 'Tak Beragama Tapi Ber Tuhan' yang dituliskan Ferdinand Hutahaean di akun Twitter pribadinya @FerdinandHaean3.
Padahal menurut Nicho Silalahi, akun Twitter tersebut baru muncul pada tahun 2020 silam.
"Akun Twitter kau buat Mei 2020 dan dengan kesadaran tinggi kau menulisnya "Tak Beragama Tapi Bertuhan" lalu sekarang kau ngaku Mualaf sejak 2017," kata Nicho Silalahi, dikutip SeputarTangsel.Com dari akun Twitter @Nicho_Silalahi pada Sabtu, 8 Januari 2022.
Nicho Silalahi menilai, bukti tersebut telah menggugurkan pengakuan Ferdinand Hutahaean sebagai mualaf.
"Dari sini aja udah gugur pengakuan mu itu," ujarnya.
Sebelumnya, Pegiat media sosial itu diketahui dilaporkan ke Bareskrim Polri oleh Ketua Umum DPP KNPI Haris Pertama terkait kasus dugaan ujaran kebencian berdasarkan SARA.
Ia disangkakan dengan Pasal 45 Ayat 2 Juncto Pasal 28 Ayat 2 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang ITE dan Pasal 14 Ayat 1 dan Ayat 2 KUHP.***