Bekasi Tegas Larang Pelajar Rayakan Valentine, Tangsel dan Depok Cuma Mengimbau

- 13 Februari 2020, 22:57 WIB
Ilustrasi Hari Valentine.
Ilustrasi Hari Valentine. /- pixabay

SEPUTARTANGSEL.COM - Kantor Kementerian Agama Kota Tangerang Selatan dan Pemerintah Kota Depok serta Bekasi kompak mengimbau warga terutama kalangan remaja dan pelajar untuk tidak merayakan Hari Valentine.

Alasannya serupa, Hari Valentine saat ini diidentikkan dengan kebebasan bergaul, berhubungan dengan lawan jenis dan konotasi negatif lainnya.

Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) kota Tangerang Selatan (Tangsel) Abdul Rojak menyatakan, pihaknya hanya menyampaikan imbauan.

"Ini sifatnya hanya imbauan untuk tidak merayakan Valentine karena Hari Valentine itu sudah melenceng dari yang sesungguhnya," ungkap Rojak kepada media, Kamis 13 Februari 2020.

Baca Juga: HUT Kota Tangerang, Pemkot Traktir Penghapusan Denda PBB

Menurut Rojak, Kemenag hanya bisa menyampaikan imbauan bukan pelarangan, karena Kantor Kemenag Tangsel tak bisa melarang.

"Kalau melarang kan nanti kita disalahkan karena banyak juga yang benar-benar menjadikan momentum valentine ini untuk membangkitkan rasa kasih sayang," ungkapnya.

Rojak mencontohkan, ada anak datang ke orang tua memberi bunga atau cokelat pada Hari Valentine. Hal seperti itu, disebutnya sebagai bentuk bakti anak terhadap orang tuanya.

"Kalau ini kan bagus, tapi hal- hal seperti ini kan belum umum. Yang ada malah diidentikkan dengan hura- hura, pesta miras dan sex. Nah hal seperti itu yang harus kita antisipasi," katanya.

Baca Juga: Gunung Merapi Erupsi, Kolom Erupsi Setinggi 2 Kilometer

Sementara itu, Dinas Pendidikan Kota Bekasi bahkan mengeluarkan surat edaran yang tegas-tegas melarang perayaan Valentine di dalam maupun luar lingkungan sekolah.

Surat edaran bernomor 800/816/Disdik.set bertanggal 12 Februari 2020 tersebut ditandatangani Kepala Dinas Pendidikan Kota, Inayatullah ini menegaskan, dengan tembusan ke sejumlah pejabat Kota Bekasi termasuk Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi.

"Dalam rangka merealisasikan karakter atau kepribadian para pelajar Kota Bekasi sesuai visi Kota Bekasi yang cerdas, maju, kreatif, sejahtera, dan insan serta norma sosial dan budaya Indonesia," kata Inayatullah.

Baca Juga: Gagal Kumpulkan KTP Dukungan, Suhendar Batal Nyalon Wali Kota Tangerang Selatan Lewat Jalur Independen

Dalam Surat Edaran tersebut disampaikan poin-poin sebagai berikut:

1. Melarang peserta didik untuk merayakan hari valentine 14 Februari 2020, baik di dalam maupun di luar lingkungan sekolah.

2. Agar kepada seluruh guru, orang tua, wali siswa untuk tetap mengawasi putra-putrinya untuk tidak merayakan valentine day atau hari kasih sayang

3. Menanamkan sikap dan perilaku karakter atau kepribadian dalam lingkungan sekolah

4. Agar seluruh perangkat sekolah untuk melestarikan nilai-nilai luhur di lingkungan sekolah

5. Mengambil langkah-langkah pencegahan terhadap kegiatan dimaksud.

Baca Juga: Satlantas Polres Tangerang Selatan Tambah Mobil Layanan SIM Keliling, Ini Jadwal Lengkapnya

Sementara itu, Pemerintah Kota Depok senada dengan Kemenag Tangsel, lebih menekankan pada imbauan, bukan melarang.

Pemkot Depok mengeluarkan surat edaran yang berisi imbauan untuk pelajar agar tak merayakan Valentine Day.

Wakil Wali Kota Depok Pradi Supriatna menegaskan, Valentine Day atau yang biasa disebut dengan hari kasih sayang, tidak perlu dirayakan apalagi hingga bertentangan dengan norma budaya.

“Yang namanya kasih sayang itu tidak harus diakumulasi sedemikian rupa, jadi pertanyaannya apakah sesuai dengan norma budaya kita?" ujar Pradi kepada media di Hotel Bumi Wiyata, Beji, Kota Depok, Kamis 13 Februari 2020.

Baca Juga: Ingin Jadi Pancasilais Sejati, Ratusan Warga Pamulang Gabung PKS di Training Orientasi Partai

Pradi menambahkan, merayakan Valentine day dengan hura-hura juga tidaklah baik.

"Kalau sampai begadang bahkan bisa sampai pagi hura-hura, itu bukan gaya kita. Ini yang kami antisipasi," kata Pradi.

Di DKI Jakarta, Wakil Kepala Dinas Pendidikan Syaefuloh Hidayat tidak melarang ataupun mengimbau. Namun, Syaefuloh meminta para pelajar mengisi waktu dengan kegiatan positif daripada merayakan Valentine.

"Di sekolah ada kegiatan positif, duha bareng, tadarus zuhur. Cara seperti itu akan lebih efektif terhadap anak-anak mengedepankan aspek spiritualnya," ucapnya, Kamis (13/2/2020). (*)

Editor: Sugih Hartanto


Tags

Terkini

x