Eijkman DIbubarkan, Dokter Pandu Riono Ajak Para Peneliti Bikin Institusi Riset Swasta Atau Pindah LN

- 2 Januari 2022, 11:52 WIB
Lembaga Eijkman berada di Jakarta Pusat, DKI Jakarta.
Lembaga Eijkman berada di Jakarta Pusat, DKI Jakarta. /Foto: Dokumen Lembaga Eijkman/

SEPUTARTANGSEL.COM - Epidemiolog Universitas Indonesia (UI), Dokter Pandu Riono menanggapi Eijkman yang dibubarkan.

Menurut Dokter Pandu Riono, peneliti Indonesia yang tersingkirkan akibat Eijkman dibubarkan, tidak perlu jadi peneliti ASN. Banyak hal yang masih bisa dilakukan.

Bahkan, Dokter Pandu Riono menyarankan para peneliti untuk tidak bekerja di Indonesia.

Baca Juga: Eijkman Institute Pamit dari Kegiatan Deteksi Covid-19, Netizen: Sedih Satu Kekuatan Pandemi Dipinggirkan

"Para peneliti Indonesia yang tersingkirkan akibat kebijakan BRIN, bangkit dan bersatu tidak perlu jadi ASN, bisa membangun institusi riset swasta atau tidak perlu bekerja di Indonesia," ujar Pandu Riono sebagaimana dikutip SeputarTangsel.Com dari akun Twitter @drpriono1, Sabtu 1 Januari 2022.

"Peristiwa terulang ketika IPTN dikerdilkan, banyak ahli pindah ke LN. Buka peluang baru," ungkap Dokter Pandu Riono.

Sindiran Dokter Riono disambut oleh netizen. Mereka ikut mengajak para peneliti untuk bekerja di LN, karena Indonesia 'tidak membutuhkan' peneliti.

Baca Juga: Hasil Penelitian Ilmuwan Asing, Ahli Epidemilogi UI Pandu Priono Sebut Vaksin Nusantara Tak Sesuai Standar

"Harus begitulah Pro, move on. Negara tetangga di Asia mungkin aja ada yang butuh terutama teknologi tinggi ini. Jika Indonesia tidak butuh, ya sudah resiko pemimpinnya," kata @dasuki_21257.

"Betul sekali, Pak. Jadi ingat kasus dulu waktu ortu di PHK Sama PT DI (Dirgantara Indonesia-red), waktu itu awal kebijakan outsourching, padahal sudah bekerja lebih dari 10 tau. Orang-orang pinter di PT DI pada kerja di Malaysia, Brunei, sampai ke Dubai dan sukses," cerita @mrifqinf.

Eijkman Institute for Molecular Biology, merupakan lembaga penelitian biologi molekuler yang berada di Jakarta. Lembaga tersebut berada di bawah naungan Kementerian Pendidikan Tinggi Riset dan Teknologi. 

Selama pandemi Covid-19 di lembaga dibentuk Tim Waspada Covid-19 Lembaga Eikjman (WASCOVE). Peneliti di dalamnya sudan sudah banyak meneliti dan mendektaksi virus SAR-Cov-2. Penelitian Plasma Konvalesen dan pengembangan Vaksin Merah Putih menjadi bagian pekerjaannya.

Baca Juga: Dokter Pandu Riono Sebut Tak Ada Gelombang Ketiga Covid-19 di Indonesia, Minta Masyarakat Tenang Soal Omicron

Mulai tanggal 1 Januari 2022, Eijkman dibubarkan dan seluruh kegiatannya diambil alih oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

"Mulai tanggal 1 Januari 2022, kegiatan deteksi Covid-10 di PRBM Eijkman akan diambil alih oleh Kedeputian Infrastruktur Riset dan Inovasi Badan Riset dan Inovasi Nasional. Selamat Tahun Baru 2022. Salam sehat, WASCOVE. Bersama kita pulih kembali. Kami pamit," bunyi pernyataan dari Eijkman Institute dikutip SeputarTangsel.Com dari akun Twitter @eijkman_inst, Sabtu 1 Januari 2022. ***

Editor: Sugih Hartanto


Tags

Terkait

Terkini