Giring Ganesha Drop Out dari Universitas Paramadina, Refly Harun: Blunder Ketika Menyerang Anies Baswedan

- 29 Desember 2021, 11:41 WIB
Giring Ganesha pernah drop out dari Universitas Paramadina
Giring Ganesha pernah drop out dari Universitas Paramadina /YouTube Partai Solidaritas Indonesia/

Meski begitu, Refly Harun pun mempertanyakan target simpati Giring. Sebab, apabila yang dituju adalah Presiden Jokowi, orang nomor satu di Indonesia itu tidak memiliki hubungan dengan Anies Baswedan.

Menurut Refly Harun, Jokowi bukanlah saingan Anies Baswedan karena tidak akan mencalonkan diri pada Pilpres 2024 mendatang. Kecuali, Jokowi saat ini ingin mewariskan kekuasaannya kepada pihak pro pemerintah.

Menurut Refly Harun, sindiran yang dilontarkan kepada Anies Baswedan justru membuat orang semakin tidak bersimpati kepada Giring Ganesha.

Baca Juga: Terungkap Giring Ganesha Mahasiswa DO, Roy Suryo: Fakta Ini Perlu di Tengah 'Iklim Kebohongan' yang Merajalela

"Tapi sekali lagi, ketika dia katakanlah dalam tanda kutip menyinggung Anies secara terang-terangan seperti itu walaupun dia tidak sebut nama, ya orang ternyata tidak bersimpati. Rupanya gaya politik untuk menyerang seseorang itu tidak memunculkan simpati justru," ujarnya.

Lebih lanjut, Alumni Universitas Fakultas Hukum Gadjah Mada (UGM) itu pun menyinggung gaya politik PSI. Menurutnya, PSI adalah partai solitaire yang memusuhi semua partai politik, termasuk partai-partai pro pemerintah seperti PDIP.

Sementara itu, PSI justru dinilai tidak pernah mengkritik Jokowi yang kedudukannya saat ini ditopang oleh partai politik.

"Langkah-langkah politik PSI sukar untuk ditebak dengan sebuah ukuran atau rasionalitas tertentu. Karena di satu sisi dia menyerang sosok Anies Baswedan, tapi dia juga menyerang DPR sekarang ini. Jadi, seperti partai yang intinya adalah semuanya disentuh, kecuali Presiden Jokowi itu sendiri," jelasnya.

Baca Juga: Terungkap Giring Ganesha Mahasiswa DO, Roy Suryo: Fakta Ini Perlu di Tengah 'Iklim Kebohongan' yang Merajalela

Ia menilai, gaya politik PSI agak blunder dan menduga ada sesuatu di belakang layar yang membuat partai tersebut ngotot untuk terus membela Jokowi.

Halaman:

Editor: Harumbi Prastya Hidayahningrum


Tags

Terkait

Terkini