Network
SEPUTARTANGSEL.COM - Nama Ketua DPR RI, Puan Maharani ramai menjadi perbincangan publik di media sosial.
Hal itu dikarenakan bertebarannya baliho Puan Maharani di sepanjang jalan menuju tempat pengungsian korban erupsi gunung Semeru, Desa Penanggal, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
Bermunculannya baliho Puan Maharani itu membuat Aktivis Nicho Silalahi ikut angkat bicara dengan menyindir Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman.
Baca Juga: Puan Maharani Ucapkan Duka Cita Atas Erupsi Gunung Semeru, NIcho Silalahi: Tante Pilih Kasih
Nicho Silalahi mempertanyakan peran dari Jenderal Dudung Abdurachman yang dikenal karena pernah menurunkan baliho mantan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab.
Hal itu diungkapkan Nicho Silalahi melalui cuitan di akun Twitter @Nicho_Silalahi pada Selasa, 21 Desember 2021.
"Mana jendral yang punya pasukan khusus penurun baliho?" tulis Nicho Silalahi.
Aktivis itu juga mempertanyakan baliho Puan Maharani sudah atau belum membayar pajak sehingga bisa terpasang di dekat lokasi pengungsian korban erupsi gunung Semeru.
Baca Juga: Henry Subiakto Nilai Fadli Zon Orang Partai yang Anti Pemerintah, Nicho Silalahi: Nggak Ngerti Tugas DPR
Dengan nada menyindir, dia mempertanyakan mendidih atau tidak darah dari Jenderal Dudung Abdurachman melihat baliho Puan Maharani yang bertebaran.
Untuk diketahui, Jenderal Dudung Abdurachman pernah membuat pernyataan di podcast YouTuber Deddy Corbuzier yang mengatakan darahnya mendidih ketika melihat baliho Habib Rizieq.
"Baliho ini bayar pajak ga? Ga mendidih darahmu lihat ini?" sindirnya.
Lebih lanjut, Nicho Silalahi membandingkan antara pemasangan baliho Habib Rizieq dengan Puan Maharani.
Baca Juga: TPNPB-OPM Nyatakan Perang ke TNI-Polri, Nicho Silalahi Sindir KSAD Dudung: Lihat Teroris Menggigil Badannya
Menurutnya, ketika baliho Habib Rizieq dibuat dengan swadaya oleh masyarakat, justru ada pihak yang menurunkannya.
Selain itu, dia menantang pihak-pihak yang pernah menurunkan baliho Habib Rizieq agar menurunkan juga baliho Puan Maharani.
"Baliho yang dibuat rakyat secara swadaya karena kencintaan pada IBHRS kalian turunkan dengan paksa bahkan pake panser segala, berani ga Kelen nurunin baliho ini?" pungkasnya.***
