Network
SEPUTARTANGSEL.COM - Tentara Pembebesan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) menyatakan perang terhadap TNI-Polri.
Pernyataan perang TPNPB-OPM itu akibat adanya salah satu anggotanya yang tewas tertembak TNI-Polri di Intan Jaya, Papua pada Selasa, 7 Desember 2021.
Munculnya pernyataan perang dari TPNPB-OPM tersebut membuat Aktivis Nicho Silalahi ikut angkat bicara.
Baca Juga: KSAD Jenderal Dudung Abdurachman Diminta Fokus Urusi KKB Papua, Cipta Panca: Reuni PA 212 Aman-aman Saja
Nicho Silalahi mengungkapkan tentara wajib memiliki jiwa korsa. Jika ada salah satu anggotanya yang tewas, maka akan menyatakan perang.
Hal itu diungkapkan Nicho Silalahi melalui cuitan di akun Twitter pribadinya pada Rabu, 8 Desember 2021.
"Tentara itu wajib memiliki jiwa Korsa, satu anggotanya terbunuh maka nyatakan perang," tulis Nicho Silalahi, dikutip SeputarTangsel.Com dari akun Twitter @Nicho_Silalahi, Rabu, 8 Desember 2021.
Baca Juga: Viral Video OPM atau KKB Tantang TNI-Polri untuk Perang, hingga Ancam Tembaki Pesawat dan Bunuhi Anak-anak
Lebih lanjut, Nicho Silalahi justru menyindir Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal Dudung Abdurachman.
Menurutnya, ketika ada klaim 13 anggota TNI yang terbunuh oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), Jenderal Dudung Abdurachman malah menganggap mereka sebagai saudara.
"Beda jauh di negeri yang katanya berdaulat 13 Anggotanya terbunuh tahun ini malah dianggap saudara para pembunuh," ujarnya.
Baca Juga: Kritik Penjelasan Kadispenad Tentang Pernyataan KSAD Dudung, Nicho Silalahi: Aneh, Bawahan Luruskan Pimpinan
Tidak hanya itu, dia juga menyinggung Jenderal Dudung Abdurachman yang mengatakan mendidih melihat baliho, namun malah menggigil badannya ketika melihat teroris.
"Ada Jendral lihat baliho mendidih daranya tapi lihat teroris menggigil badannya," ungkapnya.
Sebagai informasi, Jenderal Dudung Abdurachman mengaku mendidih darahnya saat melihat baliho mantan pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab. Oleh karena itu, dia menurunkan baliho-baliho tersebut.
Hal itu diungkapkan oleh mantan Pangkostrad itu dalam sebuah video yang tayang di kanal YouTube Deddy Corbuzier pada Selasa, 30 November 2021.***
