SEPUTARTANGSEL.COM - Aktivis media sosial, Nicho Silalahi terus lantang mengkritik kebijakan pemerintah yang menghalangi Reuni 212.
Nicho Silalahi menyoroti para peserta Reuni 212 datang dengan cinta dan kedamaian dihalangi dan diusir.
Dia membandingkannya dengan aksi makar dengan membawa bendera Bintang Kejora yang dikawal aparat. Menurut Nicho Silalahi, aparat merusak demokrasi.
"Ketika para peserta #AksiSuperDamai212 datang dengan cinta dan kedamaian, malah kalian halangi dan usir. Sedangkan mereka yang datang dengan makar dan mengibarkan benderanya malah kalian kawal dan lindungi," ungkap Nicho_Silalahi sebagaimana dikutip SeputarTangsel.Com, Jumat 3 Desember 2021.
"Semakin nyata sekarang, bahwa kalianlah yang merusak demokrasi ini," sambung Nicho Silalahi.
Dalam cuitan selanjutnya Nicho Silalahi mengatakan, jika aparat dan pemerintah masih terus melakukan upaya-upaya pembungkaman, cepat atau lambat rakyat akan bergerak dan melawan menggunakan senjata.
"Cukup Timtim yang telah lepas, ketika perlawanan dengan toa berubah menjadi perlawanan bersenjata," ungkap Nicho Silalahi.