Prabowo Kedapatan Berbincang dengan Wakil Israel, Tifatul Sembiring Singgung Palestina: Hati-Hati Dikadalin

- 21 November 2021, 13:58 WIB
Tifatul Sembiring menanggapi pertemuan Prabowo Subianto dengan Kuasa Usaha Israel, Itay Tagner.
Tifatul Sembiring menanggapi pertemuan Prabowo Subianto dengan Kuasa Usaha Israel, Itay Tagner. /Twitter/@tifsembiring/

SEPUTARTANGSEL.COM - Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto kedapatan tertangkap kamera sedang berbincang dengan wakil sekaligus Kuasa Usaha Israel untuk Bahrain, Itay Tagner.

Pertemuan Prabowo Subianto dengan Itay Tagner terjadi di sela-sela acara 17th International Institute for Strategic Studies (IISS) di Manama, Bahrain pada Sabtu, 20 November 2021.

Hal tersebut mengundang berbagai tanda tanya dari sejumlah pihak, salah satunya dari Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Tifatul Sembiring.

Baca Juga: Menhan Prabowo Pidato di Forum IISS Bahrain, Dorong Perdamaian Dunia

Pasalnya, perbincangan antara Prabowo Subianto dengan Itay Tagner merupakan hal langka karena kedua negara tidak memiliki hubungan diplomatik secara formal.

Pertemuan keduanya disebut berkaitan dengan dugaan rencana normalisasi hubungan. Namun, dikutip SeputarTangsel.Com dari Times of Israel pada Minggu, 21 November 2021, tidak dijelaskan rincian pembicaraan keduanya.

Menanggapi pertemuan Prabowo Subianto dengan Itay Tagner, Tifatul Sembiring mengingatkan untuk berhati-hati agar tidak ditipu.

Hal itu diungkapkan mantan Menteri Komunikasi dan Informatika tersebut melalui cuitan di akun Twitter pribadinya pada Minggu, 21 November 2021.

Baca Juga: BIN Dikabarkan Kena Serangan Peretas Asal China, Tifatul Sembiring: Siapa Bertanggung Jawab Keamanan Cyber?

Cuitan Tifatul Sembiring.
Cuitan Tifatul Sembiring. Twitter.com/@tifsembiring


"HATI2 dikadalin," tulis Tifatul Sembiring, dikutip SeputarTangsel.Com dari akun Twitter @tifsembiring, Minggu, 21 November 2021.

Menurut Tifatul, menormalisasi hubungan dengan Israel sama dengan mengakui kedaulatan Israel sebagai sebuah negara.

Terlebih, hal tersebut dapat diartikan sebagai persetujuan terhadap status penjajahan Israel atas Palestina.

"Normalisasi dg Israel = Mengakui negara Israel, artinya menyetujui status penjajahan Israel atas Palestina," ujarnya.

Baca Juga: Bahasa Arab Disebut Ciri Terorisme, Tifatul Sembiring: Gawat Nih, Umat Islam Sholat Bisa Dituding Teroris Dong

Politisi berusia 60 tahun itu mengungkapkan jika menyetujui penjajah seperti Israel, maka dapat diartikan melawan pembukaan UUD 1945.

"Setuju penjajah, artinya melawan Pembukaan UUD 1945," ungkapnya.***

Editor: Asep Saripudin


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x