SEPUTARTANGSEL.COM - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan, masyarakat Jakarta saat ini belum membutuhkan vaksinasi Covid-19 dosis ketiga.
Menurut Ahmad Riza Patria, hal ini disebabkan karena dosis ketiga vaksin Covid-19 masih diprioritaskan bagi tenaga kesehatan dan tenaga publik.
"Vaksin ketiga belum dibutuhkan bagi masyarakat. Sampai saat ini, vaksinasi Covid-19 dosis ketiga masih diprioritaskan untuk tenaga kesehatan dan tenaga publik," kata Ahmad Riza Patria, dikutip SeputarTangsel.Com dari Antara pada Rabu, 17 November 2021.
Ahmad Riza Patria mengungkapkan, banyak masyarakat di luar Jakarta yang belum mendapatkan vaksinasi Covid-19 dosis pertama.
Ahmad Riza Patria tidak ingin mendahului masyarakat Indonesia yang belum divaksin dan menghormati masyarakat Indonesia yang juga prioritas mendapatkan vaksin.
"Tentu kita tidak boleh mendahului karena masih banyak warga Indonesia yang belum divaksin. Dan kami warga DKI Jakarta juga menghormati warga lainnya di seluruh Indonesia yang juga mendapatkan prioritas," tutur Ahmad Riza Patria.
Baca Juga: Vaksin Covid-19 Dikabarkan Mengandung Microchip, Ditanam Dalam Tubuh Saat Divaksinasi? Cek Faktanya
Sebelumnya, Dwi Oktavia selaku Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta mengungkapkan sampai awal November 2021 jumlah orang yang menerima vaksin Covid-19 dosis pertama sudah mencapai 10.941.629 orang.
Jumlah tersebut terdiri atas 67 persen warga yang memiliki KTP DKI Jakarta dan 33 persen warga dengan KTP luar DKI Jakarta.
Sedangkan total jumlah warga DKI Jakarta yang sudah mendapatkan vaksin dosis kedua sudah mencapai 8.512.563 orang.
Jumlah tersebut terdiri dari 70 persen warga yang memiliki KTP DKI Jakarta dan 30 persen warga dengan KTP luar DKI Jakarta.
Dengan jumlah tersebut, masyarakat yang sudah selesai menjalani vaksinasi Covid-19 hingga tahap kedua di DKI Jakarta sudah mencapai 95,2 persen.
Akan tetapi Dwi Oktavia mengatakan vaksinasi tidak menjamin masyarakat aman sepenuhnya dari virus Covid-19.
Vaksinasi Covid-19 hanya mengurangi dampak keterpaparan, oleh karena itu masyarakat tidak boleh melonggarkan protokol kesehatan.
"Vaksinasi Covid-19 saat ini hanya mengurangi dampak keterpaparan, masih terdapat kemungkinan tertular dan menularkan virus Covid-19 jika longgar terhadap protokol kesehatan," kata Dwi Oktavia.***