Network
SEPUTARTANGSEL.COM - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir diduga bisnis PCR.
Setelah beberapa waktu belum memberikan jawaban atas dugaan bisnis PCR, Erick Thohir akhirnya buka suara.
Erick Thohir mengatakan, reputasinya dibangun bukan untuk menyakiti orang lain demi kekuasaan.
"Ramainya tudingan bisnis PCR yang menghantam, InsyaAllah tidak membuat saya berbalik menjadi zolim," ujar Erick Thohir sebagaimana dikutip SeputarTangsel.Com dari akun Twitter @erickthohir, Senin 15 November 2021.
"Reputasi saya dibangun bukan untuk menyakiti orang lain demi 'kekuasaan'," sambung Erick Thohir.
Menteri BUMN tersebut menegaskan, banyak individu yang suka membangun persepsi negatif tentang dirinya. Namun, dia yakin, kebenaran pasti akan terbukti.
Dalam cuitannya, dia mencantumkan pula link kanal YouTube Erick Thohir. Pada tayangan video, tampak Erick Thohir diwawancarai secara eksklusif oleh Andy F. Noya mengenai dugaan bisnis PCR.
Di sana Erick Thohir mengungkapkan, pejabat memang harus siap difitnah. Namun menurutnya, semua pejabat terkait Covid-19 tidak ada yang mengambil keuntungan untuk diri sendiri.
"Pada konteks Covid itu banyak yang resiko yang diambil oleh pejabat publik, tanpa ada niat sedikit pun hanya untuk memperkaya diri sendiri, lillahi ta'ala," ujar Erick Thohir sebagaimana dikutip SeputarTangsel.Com dari kanal YouTube Erick Thohir, Senin 15 November 2021.
Banyak netizen yang memberi komentar kepada Erick Thohir. Sebagian besar mendukung pernyataan sang menteri.
Selain itu, ada pula yang mengingatkan agar Garuda tidak dijual.
Baca Juga: Luhut Pandjaitan Persilakan Audit Terkait Bisnis Tes PCR: Biar Jangan Ada Dusta di Antara Kita
"Titip selamatkan @IndonesiaGaruda, Pak.. Jangan sampai dipailitkan atau djual di masa Bapak jadi menteri," ujar @HudSuharg.
"Semangat, Pak.. Segera bebenah menyelamatkan Garuda. Stop Twitter-an dulu," ujar @rokokimpor.
Sebagaimana diketahui, Perusahaan Garuda Indonesia merupakan bagian dari BUMN. Beberapa waktu lalu, perusahaan penerbangan tersebut memberi kabar kondisinya yang terancam bangkrut, karena harus menanggung beban utang cukup banyak.***
