Dokter Andi Khomeini Tolak Mandatory Vaccine, Netizen: Pakai Jaminan Keamanan dan Tanggung Jawab

- 15 November 2021, 08:52 WIB
Salah satu kegiatan vaksinasi di Tangerang Selatan
Salah satu kegiatan vaksinasi di Tangerang Selatan /Foto: Seputar Tangsel/ Angger Gita Rezha/

SEPUTARTANGSEL.COM - Dokter Andi Khomeini Takdir berbicara tentang kewajiban vaksin dengan sanksi tertentu (mandatory vaccine) yang belakangan sering didengar.

Menurut Dokter Andi Khomeini, vaksin tidak perlu dipaksakan kepada masyarakat. Jika ingin mereka setuju divaksin, cukup dibujuk rayu dan diberi edukasi.

Masih menurut Dokter Andi Khomeini alias Dokter Koko, kebanyakan orang bisa diajak bicara dan terbuka untuk menerima saran.

Baca Juga: Dapat Vaksin Janssen, Warga Desa Kroyo Purworejo Cukup Suntik Vaksin Satu Kali

"Saya itu menolak 'mandatory vaccine'. Apalagi kalau sampai gunakan lengan hukum," ujar Andi Khomeini sebagaimana dikutip SeputarTangsel.Com dari akun Twitter @dr_koko28, Minggu 14 November 2021.

"Tapi setuju cakupan vaksin seluas-luasnya dengan cara edukasi, bujuk rayu, dan 'consentual vaccine' (persetujuan vaksin-red)," sambung Dokter Andi Khomeini.

Cuitan di atas disetujui oleh netizen. Mereka mengaku ogah menerima dosis vaksinasi karena takut disuntik dan divaksin.

Baca Juga: Video Viral Aparat Tuduh Warga Tolak Vaksin FPI, Abubakar Assegaf: Bapak Seharusnya Mengayomi Masyarakat

"Iya, Dok, main pemaksaan dan ancam-ancam gitu deh. Sampai ada berita di Lombok, kalau beberapa warga sampai sembunyi ke gua pinggir pantai buat menghindari petugas vaksin. Setelah ditanya, ternyata mereka takut," ungkap akun @encus_susi.

"Edukasi setuju, Dok. Rakyat itu paling gampang kalau sudah paham: gunanya ini, tujuannya itu. Mereka akan mengerti dan darsin, sadar vaksin," ujar akun @kumbanggmrckela.

"Coba pakai jaminan keamanan dan tangung jawab penuh pada vaksinasi! Dijamin, cakupan vaksinasi bisa sangat luas! Negara menjamin, kalau vaksinasi itu aman dan bertanggung jawab kalau terjadi apa-apa! Ndak usah repot-repot ngasih edukasi dan bujuk rayu!" tulis akun @ronin_rendahan.

Beberapa netizen yang setuju dengan pernyataan Dokter Koko juga menceritakan, keberhasilan membujuk orang-orang terdekat untuk vaksin. Bukti, bahwa edukasi dan bujuk rayu lebih tepat dibandingkan pemaksaan. ***

Editor: Harumbi Prastya Hidayahningrum


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah