Roehana Koeddoes, Perempuan Wartawan Pertama Indonesia yang Jadi Google Doodle Hari Ini

- 8 November 2021, 21:14 WIB
Google Doodle, Roehana Koeddoes
Google Doodle, Roehana Koeddoes /Tangkapan Layar Google/

SEPUTARTANGSEL.COM - Jika membuka Google hari ini, akan terlihat gambar seorang perempuan dengan tutup kepala khas Minangkabau, Indonesia. Latar belakang gambar perempuan itu adalah ilustrasi surat kabar.

Google Doodle hari ini memang memajang ilustrasi perempuan Indonesia asal Minangkabau, Sumatera Barat. Namanya, Roehana Koeddoes.

Roehana Koeddoes adalah perempuan pertama Indonesia yang diketahui berprofesi sebagai wartawan. Ia baru ditetapkan sebagai pahlawan nasional oleh Presiden Joko Widodo, dua tahun lalu, 8 November 2019.

Baca Juga: Malam Ini Perayaan Hari Halloween, Sejarah dan Asal Usulnya

Roehana Koeddoes sendiri, dikutip SeputarTangsel.Com dari berbagai sumber, merupakan perempuan kelahiran Koto Gadang, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, 20 Desember 1884. Nama kelahirannya, Siti Rohana.

Ayah Roehana diketahui bernama Moehammad Rasjad Maharadja Sutan. Seorang Hoofd Djaksa atau Kepala Jaksa pada masa pemerintahan Hindia Belanda. Sedangkan ibu Rohana bernama Kiam.

Terlahir dari ayah yang terpelajar, Roehana tumbuh dalam keluarga yang gemar membaca. Sejak kecil dia sudah banyak membaca berbagai buku, majalah, dan surat kabar yang sering dibawa ayah.

Baca Juga: Sejarah Sumpah Pemuda yang Harus Kamu Tahu, Yuk Simak Lengkapnya 

Hebatnya, Roehana tidak memperoleh peningkatan kemampuan dari sekolah. Ia dididik langsung oleh sang ayah sehingga bisa membaca huruf latin, Arab, dan Arab Melayu di usia lima tahun.

Saat berusia enam tahun, Roehana kecil mencatat simpanan ke Alahan Panjang sebagai juru tulis. Di sana dia banyak berinteraksi dengan Jaksa Alahan Panjang, Lebi Jaro Nan Sutan. 

Dari situ kemampuan Roehana bertambah. Lebi Jaro dan istrinya, Adiesa sering mendengarkannya membaca, menulis, dan berhitung. Jadi, Roehana tidak hanya bisa membaca 3 bahasa. Kini, dia dapat menulis dan membaca sekaligus, ditambah dengan bahasa Belanda.

 

Baca Juga: Siapa Google Doodle Hari Ini, Ellya Khadam Pelantun 'Boneka Dari India'

Pada tahun 1911, Roehana mendirikan Sekolah Kerajinan Amai Setia (KAS). Sebuah sekolah yang mendidik keahlian anak-anak perempuan.

Kiprah menjadi perempuan pertama di dunia jurnalistik sudah dimulai tahun 1908. Ia perempuan pertama Indonesia yang meliput, menulis, dan mengirimkan berita ke surat kabar.

Setelah itu, pada tahun 1911, Roehana menjadi wartawan untuk surat kabar Oetoesan Melayu. Di sini, dia berkenalan dengan Datoek Soetan Maharadja, pemilik Oetoesan Melayu. 

Baca Juga: Sehari Jadi ‘CEO’ BRI, Sisilia: Saya Kagum Ada Dua Direktur Perempuan di Bank Terbesar di Indonesia

Datoek Soetan Maharadja, mendukung Roehana menyiapkan surat kabar perempuan pertama di Indonesia pada tahun 1912 dengan nama Soenting Melayu.

Dalam koran pertama tersebut, bersama anak Datoek Soetan Mahardja, Ratna Juwita, Roehana menulis berbagai keterampilan perempuan Minangkabau. Dia mengajak pula perempuan untuk berbisnis dengan kemampuan yang dimiliki.

Terakhir, perempuan yang meninggal dunia tahun 1972 ini juga menjadi pemimpin redaksi Perempuan Bergerak. Tulisan-tulisannya sangat menginspirasi banyak orang, karena berisikan ajakan kepada perempuan untuk terus bergerak lebih maju. ***

Editor: Sugih Hartanto


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x