SEPUTARTANGSEL.COM - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengungkapkan bahwa dirinya tidak ingin menjadi menteri di kabinet Presiden Jokowi.
Hal tersebut disampaikan oleh Ganjar Pranowo ketika bicara secara virtual di kanal YouTube Refly Harun pada Sabtu, 6 November 2021.
Ganjar Pranowo beralasan bahwa pemerintah pusat harus memiliki orang di level daerah yang mampu menjalankan kebijakan Kementerian.
"Orang yang berada di level bawah dan mampu menjalankan kebijakan tersebut adalah saya," tegas Ganjar Pranowo.
Ganjar menjelaskan bahwa keputusan level Kementerian ini harus implementated, harus sampai dieksekusi di tingkat bawah.
"Pak Jokowi harus punya kaki yang kokoh dan saya adalah kakinya," yakin Ganjar Pranowo.
Ganjar juga mengungkapkan tawaran menteri yang diberikan padanya lebih baik diberikan kepada orang lain.
"Lah kalau ada tawaran itu (menteri), saya sampaikan lebih baik kasih orang, karena Bapak butuh orang yang ada di bawah, dan orang itu harus seperti saya," kata Ganjar Pranowo.
Ganjar Pranowo juga mengungkapkan kelebihan yang dimiliki dirinya sebagai orang yang berada di bawah Jokowi.
"Saya berani mem-branding diri, harus seperti saya yang berani berargumen, berani berinovasi, berani bertukar pikiran dengan presidennya, berani angkat telepon setiap saat, dan kami tidak pernah canggung untuk diskusi dengan menteri-menterinya," ungkap Ganjar Pranowo.
Baca Juga: Jessica Iskandar Jatuhkan Pilihan Pasangan Hidup ke Vincent Verhaag: Punya Prinsip dan Gentleman
Bahkan Ganjar Pranowo membandingkan menjadi proses menjadi Gubernur jauh lebih sulit dibandingkan menteri. Menteri ditunjuk oleh Presiden, dari beberapa koalisi.
Sedangkan Gubernur harus menunggu selama lima tahun dan memenangkan Pemilu tingkat daerah.
"Yang pengin jadi Menteri itu banyaknya minta ampun, dari koalisi banyak. Tapi yang menjadi Gubernur harus nunggu lima tahun dan harus menang Pemilu kan," ungkap Ganjar Pranowo. ***