Virus Vaksin Antigen dan PCR dari China, Nicho Silalahi: Giliran Utang Bengkak Salahkan Warisan Masa Lalu

- 28 Oktober 2021, 23:26 WIB
Nicho Silalahi ikut menyoroti pernyataan Sri Mulyani yang mengatakan, utang Indonesia tingga karena warisan masa lalu
Nicho Silalahi ikut menyoroti pernyataan Sri Mulyani yang mengatakan, utang Indonesia tingga karena warisan masa lalu /Instagram / @smindrawati/

SEPUTARTANGSEL.COM – Aktivis sosial dan politik, Nicho Silalahi menanggapi dua hal sekaligus dalam pernyataannya di media sosial.

Yang pertama, Nicho Silalahi menyoroti berita tentang impor alat tes PCR yang terbanyak dari China. 

Hal lain yang disoroti oleh Nicho Silalahi adalah pernyataan Menteri Keuangan, Sri Mulyani tentang utang tinggi Indonesia. Dia mengatakan, utang yang membengkak merupakan warisan masa lalu.

Baca Juga: Sri Mulyani Kaitkan Bengkaknya Utang RI dengan Warisan Masa Lalu, Demokrat: Menular Juga ke SMI

“Virusnya, vaksinnya, antigen, dan PCR, impor dari China.  Giliran utang membengkak langsung cuci tangan dan menyalahkan warisan masa lalu,” ujar Nicho Silalahi sebagaimana dikutip SeputarTangsel.Com dari akun Twitter @Nicho_Silalahi, Kamis 28 Oktober 2021.

“Enak benar jadi pejabat di negeri ini. Maunya dipuja-puji, meski hidupnya jadi beban rakyat,” ungkap Nicho Silalahi.

Selanjutnya, dalam cuitan tersebut Nicho Silalahi menyerukan revolusi dengan mengatakan, sudah saatnya rakyat menjadi hakim.

Sebagai informasi, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan catatan data seputar tes PCR.

Baca Juga: Sri Mulyani Sebut Utang Indonesia Tinggi karena Warisan Masa Lalu, Rizal Ramli: Ngeles Kok Kebangetan

Dalam catatan tersebut, impor instrumen (alat) tes tertinggi berasal dari China, sebanyak 66.609 kg atau senilai dengan 9.226.860 dolar AS. Hal tersebut lebih banyak dari impor produk yang sama dari AS yang mencapai 24.515 kg atau senilai dengan 5.198.481 dolar.

Masih dari catatan BPS diketahui bakaw, China juga merupakan pengekspor reagent terbesar ke Indonesia. Jumlahnya sekitar 1.616.780 kg yang jika diuangkan mencapai 169.862.517 dolar AS. Di bawahnya ada Korea, Singapura, dan Amerika.

Baca Juga: Bantah Sri Mulyani Soal Utang Negara Warisan Masa Lalu, Rizal Ramli: Makin Ngawur

Sementara itu, Menteri Keuangan (Menkeu) RI, Sri Mulyani sebelumnya menyatakan, warisan masa lalu menjadi penyebab membengkaknya utang pemerintahan masa kini. Utang sudah meningkat sejak krisis moneter tahun 1997-1998.

Saat itu, banyak perusahaan dan perbankan yang berutang menggunakan mata uang dolar AS, termasuk pemerintah. Nilai tukar rupiah yang terus terkoreksi, akhirnya membuat utang makin tinggi hingga kini. ***

Editor: Sugih Hartanto


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah