SEPUTARTANGSEL.COM - Tak kurang 36 kali gempa swarm menggetarkan kawasan Kabupaten Sleman pada Sabtu-Senin, 23-25 Oktober 2021.
Gempa swarm merupakan rangkaian aktivitas gempa dengan magnitudo kecil dan frekuensi sangat tinggi, berlangsung dalam waktu relatif lama di suatu kawasan, tanpa ada gempa kuat sebagai gempa utama (mainshock).
Meski bermagnitudo kecil, namun karena frekuensinya tinggi dan berlangsung lama, gempa swarm juga menyebabkan terjadinya sejumlah kerusakan pada bangunan.
Baca Juga: Rentetan Gempa di Ambarawa adalah Karakter Gempa Swarm, Begini Penjelasannya
Hingga saat ini, tercatat tak kurang 30 rumah warga di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah (Jateng) mengalami kerusakan sedang.
Dikutip SeputarTangsel.Com dari Suara Merdeka, 30 rumah yang mengalami rusak sedang itu berada di sekitar wilayah Kecamatan Ambarawa, Banyubiru, Bawen, dan Kecamatan Jambu.
Data BPBD Kabupaten Semarang menyebutkan, rumah warga yang rusak ringan hingga rusak sedang berada di empat kecamatan tersebut, di mana rata-rata konstruksi bangunan dinding mengalami retak.
Baca Juga: Rentetan Gempa di Ambarawa Masih Terjadi Hingga Hari Ini, Daryono Sebut Karakter Gempa Swarm
Selain rumah warga, imbas gempa swarm diduga juga mengakibatkan sebagian bangunan RSUD Goenawan Mangunkusumo Ambarawa, SMP 3 Ambarawa, dan Rumah Dayung Bukit Cinta Banyubiru retak ringan.