Rentetan Gempa di Ambarawa adalah Karakter Gempa Swarm, Begini Penjelasannya

- 24 Oktober 2021, 16:14 WIB
Gempa Ambarawa karena patahan dan gunung api bertipe srato volcano
Gempa Ambarawa karena patahan dan gunung api bertipe srato volcano /tangkapan layar @infomitigasi/

SEPUTARTANGSEL.COM-  Gempa yang terjadi di wilayah Ambarawa. Jawa Tengah yang terjadi sejak kemarin, 23 Oktober 2021 hingga hari ini masih terjadi. 

Pada Minggu 24 Oktober 2021 pukul 10.00 WIB hasil monitoring BMKG tercatat 32 kali gempa lokal di wilayah Banyubiru, Ambarawa dan sekitarnya.

Menurut Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, rentetan aktivitas gempa di wilayah Banyubiru, Ambarawa dan Salatiga ini layak disebut gempa swarm.

Daryono melalui akun media sosialnya @DaryonoBMKG menjelaskan gempa swarm ini merupakan gempa yang terjadi sangat banyak tetapi tidak ada gempa yang magnitudonya menonjol sbg gempa utama.

Baca Juga: Presiden Jokowi Ingin Indonesia Jadi Pusat Gravitasi Ekonomi Syariah, Sumbar Siap Jadi Pilot Project

Gempa swarm terjadi beberapa kali merupakan serangkaian aktivitas gempa dengan magnitudo kecil dan frekuensi kejadian yang sangat tinggi, berlangsung dalam waktu “relatif lama” di suatu kawasan, tanpa ada gempa kuat sebagai gempa utama (mainshock).

"Rata-rata magnitudo gempa relatif kecil, yaitu kurang dr Magnitudo 4,0," sebut Daryono pada 24 Oktober 2021. 

Seluruh gempa yang terjadi merupakan gempa sangat dangkal dengan kedalaman kurang dari 30 kilometer. Gempa paling banyak terjadi berada pada kedalaman kurang dari 10 km berada pada kedalaman 3 kilometer yang terjadi sebanyak 3 kali.

Magnitudonya kecil, bahkan tidak ada yang melebihi magnitudo 3,5. Gempa paling banyak terjadi memiliki magnitudo kurang dari 3,0 dengan magnitudo terkecil yang dapat dianalisis adalah gempa dengan magnitudo 2,1.

Halaman:

Editor: Tining Syamsuriah


Tags

Terkait

Terkini

x