SEPUTARTANGSEL.COM - Menjadi santri, tak cukup hanya menjadi orang baik, tetapi harus bermanfaat.
Karena itu, para santri disarankan meneladani tokoh pewayangan Semar Badranaya.
Tokoh Semar dipandang lebih pantas diteladani daripada saudara-saudaranya, yaitu Togog dan Batara Guru.
Baca Juga: Hari Santri, Dijanjikan 1 Muharram Ditetapkan 22 Oktober, Ini Ceritanya
Demikian dituturkan Pembina Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) DIY Hilmy Muhammad.
Senator RI asal DI Yogyakarta itu mengungkapkan hal tersebut pada acara Refleksi Hari Santri dan Peringatan Maulid Nabi Muhammad yang diselenggarakan oleh PW IPNU-IPPNU DIY di Gedung PWNU DIY, Sabtu 23 Oktober 2021 malam.
“Mengapa Semar Badranaya lebih dipandang dan dihormati daripada saudara-saudaranya, yaitu Togog dan Batara Guru? Tak lain karena Semar berani keluar dari zona nyamannya di Kahyangan,” kata pria yang juga akrab disapa Gus Hilmy ini, dikutip SeputarTangsel.Com dari Suara Merdeka.
"Semar turun ke jalan, ke keramaian untuk memperbaiki keadaan. Oleh sebab itu, ajaran Semar tak hanya tersebar luas, tapi juga membumi," sambungnya.