Staf Ahli Kemenkominfo Umumkan PeduliLindungi Capai 70 Juta Pengguna, Nicho Silalahi: Rakyat Dipaksa Download

- 14 Oktober 2021, 07:09 WIB
Nicho Silalahi tanggapi pernyataan staf ahli Kemenkominfo Henry Subiakto mengenai melejitnya pengguna aplikasi PeduliLindungi
Nicho Silalahi tanggapi pernyataan staf ahli Kemenkominfo Henry Subiakto mengenai melejitnya pengguna aplikasi PeduliLindungi /Instagram @nicho_silalahi /

 

SEPUTARTANGSEL.COM- Staf Ahli Kementrian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo) Henry Subiakto mengunggah ungkapan syukurnya karena Aplikasi PeduliLindungi yang digagas Pemerintah untuk tracing Covid-19, hingga 13 Oktober telah mencapai 70 juta pengguna.

Aplikasi PeduliLindungi menjadi syarat wajib masyarakat berumur 12 tahun ke atas untuk beraktivitas di tempat umum. 

Bahkan kini tak hanya sebatas mall tetapi juga minimarket dan perkantoran mewajibkan karyawan dan pengunjung memiliki aplikasi PeduliLindungi. Sebelum masuk wajib melakukan memindai dengan aplikasi tersebut. 

Henry Subiakto mengungkapkannya melalui cuitan di akunnya @henrysubiakto. 

Baca Juga: Dokter Tirta Angkat Suara Terkait Mahasiswa yang Dibanting Pihak Kepolisian: Ini Sangat Berbahaya

"Alhamdulillah Aplikasi Peduli Lindungi sdh didownload/dipakai lbh dari 70 juta pengguna. Aplikasi ini jg bisa diakses lewat aplikasi2 terkenal, spt Gojek, Tokopidea, Shopee dll," cutan Henry Subiakto. 

Hendry juga menyebut bahwa PeduliLindungi menjadi aplikasi yang dalam waktu setahun melejit melampuai aplikasi unicorn yang sudah lebih dulu ada. 

"APP mjd aplikasi yg dlm waktu setahun melejit melampaui pengguna aplikasi unicorn yg sdh lbh lama," bangganya. 

Pernyataan Henry Subiakto itu pun langsung dibantah aktivis, Nicholas Silalahi. 

Melalui cuitan twitter Nicholas Frans Giskos (Nicho Silalahi) di akunnya @Nicho_Silalahi menyangkal pernyataan Henry Subiakto tersebut. 

Baca Juga: Mahasiswa Dibanting Smackdown Polisi Saat Demo, Dokter Tirta: Berbahaya, Tulang Belakang Ada Sistem Saraf

Nicho menyebut melejitnya pengguna aplikasi PeduliLindungi karena aturan pemerintah mewajibkan masyarakat yang akan beraktifitas mengunggahnya. 

"Nih lagi blunder dan mempertontonkan ke bloonan. Kalau mau bandingkan ya Apple to Apple," protes Nicho. 

Ia bahkan mengingatkan Henry bahwa penggunaan aplikasi PeduliLindungi ini sebagai pemaksaan. 

"Gimana ga melejit aplikasi sampah seperti itu wong rakyat dipaksa harus mendownloadnya biar bisa berpergian atau masuk gedung sedang Gojek, Tokopedia,Shopee dll itu aplikasi tanpa dipaksa," tegasnya. Mikir.  ***

Editor: Tining Syamsuriah


Tags

Terkait

Terkini