Baca Juga: Dirut Bio Farma Sebut Pandemi Covid-19 Sebagai Berkah, Gus Umar: Nggak Punya Otak dan Hati Nurani
Bahan itu adalah kedebong atau batang pisang atau dalam bahasa Jawa disebut debog.
Di tangan para ibu ini, kedebong pisang itu dijadikan oleh-oleh maupun olahan camilan, makanan ringan khas Kota Batik.
Anggota UP2K Kelurahan Panjang Baru, Kecamatan Pekalongan Utara, Indah, bercerita ikhwal munculnya ide produksi makanan ringan berbahan dasar debog pisang.
Ide itu muncul bermula pada tahun 2020 saat terjadi musibah banjir dan rob di wilayah Pekalongan Utara, mengakibatkan sejumlah pohon pisang mati.
Sementara, di wilayah tersebut cukup banyak dijumpai pohon pisang. Hal ini mendorong munculnya ide dari para anggota untuk memanfaatkan kedebong itu menjadi bahan pangan.
Hasilnya, muncullah camilan berbahan kedebong pisang yang diberi nama Taro Debog.
“Jare wong ora kanggo debog pisang (Kata orang tidak terpakai batang pohon pisang). Tapi, justru yang tidak terpakai bisa dimanfaatkan dan bantu-bantu ekonomi keluarga,” tutur Indah, Sabtu 9 Oktober 2021.
Proses pembuatannya sendiri sangat mudah dan dilakukan secara manual tanpa bantuan mesin.