Karenanya, dia meminta agar para pejabat berperilaku wajar dan tanpa dibuat-buat.
Pasalnya menurut Fahri, yang terpenting adalah perilaku tersebut dapat menuai pujian karena dianggap bermanfaat bagi masyarakat.
"Kalian itu hidup dalam akuarium. Berlaku wajarlah seperti ikan hias, tanpa dibuat2 tapi mendapat pujian karena indah dan manfaat," tegasnya.
Sebagai informasi, sebelumnya Mensos Risma diketahui marah dan berteriak saat tengah rapat dengan sejumlah pejabat Gorontalo.
Hal tersebut disebabkan berbedanya data Program Keluarga Harapan (PKH) yang dilaporkan daerah setempat dengan laporan yang diberikan pejabat Kementerian Sosial (Kemensos).
Sejumlah data diketahui dihapus dari Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) karena Keluarga Penerima Manfaat (KPM) memiliki rekening dengan saldo Rp0.***