Karni Ilyas Ungkap Alasan Berhentinya Acara ILC di TV, Ternyata Gegara Hal Ini

- 27 September 2021, 06:43 WIB
Karni Ilyas (kanan) ungkap alasan dihentikannya acara ILC dari televisi
Karni Ilyas (kanan) ungkap alasan dihentikannya acara ILC dari televisi /Foto: Tangkapan layar Youtube/Karni Ilyas Club/
 
SEPUTARTANGSEL.COM - Jurnalis senior Karni Ilyas akhirnya buka suara terkait alasan diberhentikannya tayangan Indonesia Lawyer Club (ILC) di televisi.
 
Hal tersebut disampaikan melalui video yang diunggah dalam kanal YouTube Karni Ilyas Club pada Sabtu, 25 September 2021 dengan judul "Reuni Alumni ILC - Satu Tahun Karni Ilyas Club".
 
Karni Ilyas mengungkapkan alasan diberhentikannya ILC di depan para undangannya, yaitu Rizal Ramli, Mahfud MD, Siti Fadilah Supari, Yasonna Laoly, Salim Said, dan Sudjiwo Tedjo.
 
 
Hal tersebut bermula ketika Karni Ilyas langsung ditembak pertanyaan oleh Pakar ekonomi Rizal Ramli terkait alasan ILC diberhentikan.
 
“Kok ILC ditutup, aneh saja, apa takut kekuasaan ngancem-ngancem atau memang Bang Karni lihat perubahan tren di masa mendatang, orang akan tinggalkan TV lebih ke podcast. Pertanyaan saya, ILC ditutup karena kekuasaan atau karena memang Bang Karni canggih?” tanya Rizal Ramli.
 
Pertanyaan yang sama juga dilontarkan oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD kepada Karni Ilyas.
 
 
"Tapi juga itu pertanyaan saya, apa betul ada tekanan dari penguasa? Dulu sebelum zaman kekuasaan Pak Jokowi, Bang Karni juga sering mengundang saya, tiba-tiba sudah sampai di sana batal," sambung Mahfud.
 
Lantas Karni Ilyas menyebut pertanyaan tersebut sebenarnya pertanyaan yang sama, yang banyak ditanyakan masyarakat di media sosial miliknya.
 
Karni Ilyas menjawab bahwa ada satu hal yang tidak bisa dikatakan mengenai alasan kenapa ILC dihentikan.
 
 
“Cuma dibilang tekanan, itu kan sesunguhnya kelihatan nyata, ini nggak nyata. Makanya saya (sering) bilang sesuatu yang saya tak bisa saya katakan (kenapa ILC dihentikan),” ungkap Karni Ilyas.
 
Meskipun begitu, Karni juga menjelaskan bahwa acara talkshow itu memang memiliki rating yang cukup tinggi dan terlalu menonjol sehingga menimbulkan intervensi di seluruh penjuru. 
 
“Saya lihat rating ILC tertinggi, tapi gara-gara itu terlalu menonjol sehingga yang mengintervensi acara itu segala penjuru,” ucap Karni Ilyas.
 
 
Budayawan Sudjiwo Tedjo menegaskan, dalam pemerintahan terdapat banyak penjuru, termasuk Mahfud MD dan Yasonna Laoly yang juga terlihat hadir dalam video tersebut.
 
Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna Laoly dan Mahfud MD langsung menyangkal dan mengatakan tidak pernah mengintervensi Karni Ilyas dalam acara ILC. Bahkan mereka mengaku pernah diundang datang, tetapi acara tersebut dibatalkan.
 
Yasonna juga menyebut dirinya menaruh respek pada Karni Ilyas, meskipun masih memilih tema saat memutuskan hadir atau tidaknya di ILC.
 
 
"Kadang-kadang karena isunya provokatif, kadang-kadang saya menolak. Tapi kalau untuk klarifikasi dan lain-lain saya sering menggunakan dan memanfaatkan," ucap Yasonna Laoly.
 
Menanggapi hal tersebut, Prof. Salim Haji Said berpendapat bahwa penguasa tunggal di negeri ini bukan hanya Presiden Jokowi. Dia menyebutnya dengan istilah sistem oligarki.
 
"Di negeri ini yang berkuasa tidak satu orang, karena itu istilah yang paling tepat di negeri ini adalah oligarki. Saya tidak yakin penguasa tunggal di negeri ini Pak Jokowi," kata Salim Said
 
Karni Ilyas menyetujui perkataan Salim Said, bahkan Presiden Jokowi sempat bertanya kepada salah satu menterinya terkait hal tersebut.
 
Jadi beliau ini benar, karena setelah itu (ILC) saya hentikan, saya dengar Pak Jokowi itu malah bertanya kepada salah satu menterinya, itu kenapa ILC itu berhenti. Kan saya tidak pernah ada apa-apa dengan ILC katanya," ungkap Karni Ilyas.***

Editor: Harumbi Prastya Hidayahningrum


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah