Jaringan Dibobol Hacker China, Ahli Cyber Security Sebut Kemampuan Pemerintah Mentok Cuma Ngurusi Remeh Temeh

- 13 September 2021, 23:32 WIB
Ilustrasi hacker, tak kurang dari 10 kementerian dan lembaga termasuk BIN telah disusupi hacker
Ilustrasi hacker, tak kurang dari 10 kementerian dan lembaga termasuk BIN telah disusupi hacker /B_A/ pixabay

"Bukan rahasia bahwa aset milik pemerintah mudah dibobol. Tapi sayangnya mereka jg ga tau mesti gimana," sebut Teguh. 

Baca Juga: Aplikasi PeduliLindungi Bikinan Singapura? Mantan Komisaris Garuda: Gila, Seluruh Data Kita di Tangan Mereka

Bahkan Teguh menilai kemampuan para cyber security pemerintah dinilainya telah mentok. Hanya mengurus yang dianggapnya sebagai remeh temeh, seperti meneror warga.    

"Kemampuan mereka cuma mentok bisa ngurusin hal remeh-temeh. Neror warga menggunakan polisi siber. Nangkap orang yang jual kaos 404 tanpa dasar," papar Teguh. 

Tetapi begitu dihadapkan dengan hal yang serius, mereka kebingungan, tak tahu apa yang harus dilakukannya. 

Teguh pun mengingatkan kembali kebocoran data penduduk yang oleh Pemerintah tak ada tindak lanjutnya.

Baca Juga: Calon Dokter Spesialis Jadi Tersangka Karena Campurkan Sperma ke Makanan Milik Istri Teman 

"Sekalinya disuruh nanganin kasus beneran malah kebingungan. Apa kabar hasil investigasi kebocoran data tokopedia dan BPJS?" ujar Teguh mempertanyakan hasil inestigasi Pemerintah terhadap bocornya data penduduk.

Diberitakan oleh The Record pada Jumat 10 September 2021, tak kurang 10 kementerian termasuk BIN dikabarkan telah dibobol hacker asal China dengan operasi Mustang Panda. 

Kabarnya pembobolan tersebut terdeteksi sejak Maret 2021 dan baru diketahui pada April 2021.  ***

Halaman:

Editor: Tining Syamsuriah


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah