Ngabalin Bilang Otak Rizal Ramli Septic Tank, Refly Harun: Seolah Hidup Itu Hanya Jabatan  

- 14 September 2021, 10:45 WIB
Refly Harun menyoroti perkataan Ngabalin yang menyebut otak Rizal Ramli septic tank.
Refly Harun menyoroti perkataan Ngabalin yang menyebut otak Rizal Ramli septic tank. /Instagram/@reflyharun/

Menurut Refly Harun, dia mengenal Rizal Ramli sebagai seorang pejuang dan aktivis. Bahkan, dirinya pernah mengkritik Rizal saat masih menjabat sebagai menteri dulu. Saat itu, Rizal mengkritik Wakil Presiden yang seharusnya tidak bolah dilakukan secara terbuka.

“Sebagai seorang pejuang dan aktivis, kritis adalah sebuah pilihan. Jabatan hanya konsekuensi. Jabatan tidak seharusnya menghilangkan kekritisan,” sambung Refly Harun.

Baca Juga: Ngabalin Dukung Sentul City Somasi Rocky Gerung, Said Didu: Pemerintah Seharusnya Lindungi Rakyatnya

Masih menurut Refly,  pejabat negara itu ada tiga jenis. Yang pertama, membela habis-habisan pemerintah dan menikmati jabatan, seperti Ngabalin .

Kedua, menikmati jabatan dan diam saja. Sebagian besar pejabat memilih hal ini hingga tidak terlihat dari permukaan. Ketiga, menikmati jabatan tetapi tetap kritis. Konsekuensinya, jabatan yang diperoleh hanya sebentar.

Mengapa? Karena mereka orang dalam yang harusnya tidak boleh mengkritik. Apalagi sebagai bawahan. Tidak banyak orang yang lapang dada dan mau dikritik kebijakannya.

Baca Juga: Ngabalin Minta Hasto Kristiyanto Kejar Penyebar Hoaks Megawati Sakit

Kembali kepada Ngabalin, Refly Harun menyarankan mengadunya dengan orang-orang yang dia komentari di ruang publik sebagai sampah masyarakat dan warga negara kelas kambing.

Di sini akan terlihat mana yang lebih disukai. Dari komentar yang masuk di kanal YouTube Refly Harun saja, terlihat tidak ada yang menjadi pendukung Ngabalin.

Di akhir pernyataannya, Refli menyarankan, semua yang dihina Ngabalin tidak perlu membalas. Lebih baik mengajaknya berdebat habis-habisan di ruang publik. Syaratnya jangan dipolisi-polisikan. Masyarakat nantinya yang akan menilai, kapasitas siapa yang lebih baik. ***

Halaman:

Editor: Sugih Hartanto


Tags

Terkait

Terkini