Bahasa Arab Disebut Bentuk Ancaman Terorisme, Christ Wamea: TPNPB Saja Tak Belajar Ditetapkan Sebagai Teroris

- 9 September 2021, 11:26 WIB
Tokoh Papua Christ Wamea menyoroti pernyataan Pengamat Intelijen Susaningtyas Nefo Kertopati yang menyebut ancaman terorisme dalam bentuk penyebaran bahasa Arab.
Tokoh Papua Christ Wamea menyoroti pernyataan Pengamat Intelijen Susaningtyas Nefo Kertopati yang menyebut ancaman terorisme dalam bentuk penyebaran bahasa Arab. /Foto: Twitter/@PutraWadapi/

SEPUTARTANGSEL.COM - Tokoh Papua, Christ Wamea menyoroti pernyataan Pengamat Intelijen Susaningtyas Nefo Kertopati yang menyebut ancaman terorisme dalam bentuk penyebaran bahasa Arab.

Christ Wamea mengaku heran dengan pernyataan pengamat intelijen itu yang menyebut belajar bahasa Arab dapat mengarah ke terorisme.

Padahal, Christ Wamea mengungkapkan bahwa bahasa Arab adalah bahasa Al-Qur'an.

Baca Juga: Bali United Resmi Rekrut Pemain Asing Asal Brasil, Eber Bessa Gantikan Diego Assis

"Kok bisa ya bljr bhs Arab itu arahnya ke teroris padahal bhs Arab itu bhs Al-Qu'ran," tulis Christ Wamea, dikutip SeputarTangsel.Com dari akun Twitter @PutraWadapi, Kamis, 9 September 2021.

Tokoh Papua itu menilai narasi yang disampaikan oleh Susaningtyas cenderung seperti seorang buzzeRp yang merangkap sebagai pengamat intelijen.

Menurutnya, Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) saja yang tidak pernah belajar bahasa Arab telah ditetapkan oleh pemerintah sebagai teroris.

Baca Juga: Kapal Motor Hentri Terbakar di Maluku, 5 Selamat Sementara Puluhan ABK Belum Diketahui Nasibnya

"Yang bernarasi spt begini sdh pasti buzzeRp yg merangkap pengamat inteljen. TPNPB di Papua sj tdk prnh bljr bhs Arab tp ditetapkan sbg teroris," ungkapnya.

Sebelumnya, Susaningtyas menyatakan bahwa sekolah-sekolah yang dinilai berkiblat ke Taliban atau paham terorisme perlu diwaspadai.

Menurutnya, pengaruh dari Taliban sudah muncul di sekolah-sekolah di Indonesia dengan berbagai ciri seperti tidak dipasangnya foto presiden dan wakil presiden, tidak mau hafal nama-nama menteri dan partai politik.

Baca Juga: Lapas Kelas 1 Tangerang Terbakar dan Tewaskan 41 Napi, Fadli Zon Minta Menkumham Yasonna Laoly Tanggung Jawab

Selain itu dia juga menilai saat ini tidak sedikit anak-anak sekolah yang tidak mau hormat kepada bendera Merah Putih dan menyanyikan lagu Indonesia Raya, namun malah memperbanyak belajar bahasa Arab.

Dia mengungkapkan bahwa sebetulnya Arab tidak berkonotasi teroris, namun jika mengarah ke terorisme akan berbahaya.

Pasalnya, dia menduga Taliban ingin berkuasa dengan menggunakan cara mereka sendiri, yaitu salah satunya dengan bahasa Arab.***

Editor: Harumbi Prastya Hidayahningrum


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x