SEPUTARTANGSEL.COM - Dugaan bocornya data milik BPJS dan e-HAC menunjukkan kelemahan negara dalam melindungi data pribadi warganya.
Hal itu diperparah lagi dengan bocornya sertifikat vaksin milik Presiden Jokowi, makin menunjukkan lemahnya jaminan hak digital warga.
Demikian diungkapkan oleh anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mardani Ali Sera.
"Bismillah, bocornya data BPJS, e-HAC sampai presiden, kian menunjukkan negara lemah melindungi identitas pribadi warganya," ujar Mardani Ali, dikutip SeputarTangsel.Com dari akun Twitter @MardaniAliSera pada, Selasa, 7 September 2021.
Dia juga mempertanyakan bagaimana bisa data pribadi milik Presiden Jokowi sampai bocor.
"Data pribadi presiden saja bocor, bagaimana bisa?" ucap Mardani Ali.
Menurutnya, kebocoran data ini menjadi salah satu ancaman terhadap kedaulatan data pribadi warga dan bukti lemahnya jaminan hak digital warga.
"Jelas terancam kedaulatan data pribadi warga, dapat dibilang puncak gunung es lemahnya jaminan hak digital warga," ujar Mardani Ali.