PTM Terbatas Dilakukan Ketat Demi Kurangi Risiko Learning Loss pada Anak Selama Pandemi Covid-19

- 3 September 2021, 07:05 WIB
Ganjar Pranowo berkeliling ke sejumlah SD di Semarang, emmastikan PTMberjalan dengan baik.
Ganjar Pranowo berkeliling ke sejumlah SD di Semarang, emmastikan PTMberjalan dengan baik. /Twitter @humasjateng


SEPUTARTANGSEL.COM- Pemerintah mengizinkan adanya Pembelajaran Tatap Muka (PTM) secara terbatas sejak Senin 30 Agustus 2021.

Ketentuan tersebut mulai diberlakukan untuk wilayah dengan PPKM level 1 sampai level 3.

Hal ini dilakukan untuk menekan risiko learning loss demi menjaga kualitas pembelajaran anak Indonesia.

Hal itu diungkapkan oleh Menteri Komunikasi dan Informatika Jhonny G Plate.

Baca Juga: Demi Kebaikan Ayahnya Justru Menjadi Penyesalan Terbesar Desta

“Risiko learning loss anak-anak menguat selama pandemi karena kegiatan belajar mengajar yang terpaksa dilakukan secara jarak jauh untuk menekan penyebaran Covid-19,” terang Jhonny dikutip SeputarTangsel.Com dari akun Instagram Resmi Ditjen IKP Kominfo @djikp pada Kamis, 2 September 2021.

Menurutnya, risiko ini terjadi karena peserta didik tidak memperoleh materi pembelajaran secara optimal. Sehingga berakibat pada kemunduran akademis dan nonkademis.

Berdasarkan kajian Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek), PTM terbatas dilakukan sebagai pemulihan learning loss, yang diperkirakan bisa memakan waktu hingga 9 tahun.

Baca Juga: Keluar Penjara, Saipul Jamil Ucapan Terima Kasih kepada Wartawan dan Ucapkan Pesan Ini

Pemerintah sendiri menetapkan PTM terbatas diberlakukan dengan beberapa ketentuan ketak.

Halaman:

Editor: Tining Syamsuriah


Tags

Terkait

Terkini

x