Kemenparekraf Ungkap 5 Fakta Unik PON Papua yang Akan Digelar 2-15 Oktober 2021, Salah Satunya Soal Maskot

- 26 Agustus 2021, 12:27 WIB
Lima fakta unik di balik perhelatan PON Papua XX.
Lima fakta unik di balik perhelatan PON Papua XX. /Foto: Instagram @Kemenparekraf/

SEPUTARTANGSEL.COM- Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mengungkapkan lima fakta unik di balik penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua 2020.

Sebagai lembaga yang mendorong pariwisata dan ekonomi Indonesia, Kemenparekraf juga sekaligus memberikan pemahaman serta keanekaragaman yang ada di Papua.

Perhelatan ini diyakini oleh Kemenparekraf tidak akan kalah seru dibanding dengan Olimpiade Tokyo 2020 kemarin, salah satunya dikarenakan penyelenggaraan PON Papua yang ikonik.

Baca Juga: Muhammad Kece Hanya Suruhan, Rocky Gerung Jadi Dalang di Balik Aksi Penistaan Agama? Cek Faktanya

Selain itu, fasilitas yang disediakan juga sudah bertaraf internasional. Namun, konsep dan filosofi yang digunakan itu diangkat dari kekayaan alam dan budaya Papua.

Seperti Stadion Lukas Enembe misalnya, stadion yang dipersiapkan khusus untuk menyambut PON XX menyerupai bentuk Honai atau rumah adat Papua.

Di sisi lain, Kemenparekraf juga mengungkapkan bahwa Stadion Lukas Enembe juga ditambahkan fasad baja dengan ukiran tradisional Papua.

Stadion ini juga telah memenuhi standar internasional, karena lapangan sepak bola sudah sesuai dengan standar Fédération Internationale de Football Association (FIFA).

Baca Juga: Perjuangan Babeh Ojol untuk Bahagiakan Putrinya Trending di Tik Tok dan Twitter

Kemudian pada sarana atletiknya juga sudah dengan standar International Association of Athletics Federations (IAAF), dan arena akuatiknya yang sudah bersertifikasi dari Federation Internationale de Natation (FINA).

Berikut lima fakta unik di balik perhelatan PON Papua XX menurut Kemenparekraf:

1. Mempertimbangkan keamanan
PON Papua yang seharusnya diselenggarakan pada 2020 lalu, tetapi mengalami penundaan karena pandemi Covid-19.

Sebagai pengganti, PON Papua XX akan diselenggarakan pada 2 sampai 15 Oktober 2021 mendatang.

Baca Juga: Partai Koalisi Pemerintah Wajib Tindaklanjuti Amandemen UUD NRI 1945, Rachland Nashidik Sayangkan Sikap Jokowi

2. Mencakup wilayah yang luas
PON Papua 2021 menjangkau 4 lokasi yakni Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Kabupaten Mimika, dan Kabupaten Merauke.

Kota Jayapura yang diperuntukkan 15 cabang olahraga (Cabor) dengan 21 nomor disiplin. Untuk Kabupaten Jayapura diperuntukkan 14 Cabor dengan 22 nomor disiplin.

Sedangkan untuk Kabupaten Mimika, diperuntukkan 9 Cabor dengan 12 nomor disiplin, dan Kabupaten Merauke 6 Cabor dengan 6 nomor disiplin.

3. Menggunakan Stadion Lukas Enembe
Salah satu stadion termegah di Indonesia yang menyerupai Honai dengan ukiran motif Papua di fasad sisi stadion.

Baca Juga: Menkes Budi Gunadi Sadikin Akui Tracing Covid-19 di Indonesia Masih Lemah, Begini Respons Susi Pudjiastuti

Ikon olahraga Papua ini memiliki kapasitas 40.000 penonton dengan memenuhi standar FIFA, dan IAAF, serta disertai perlengkapan yang didatangkan langsung dari luar negeri sehingga sudah bertaraf Olimpiade.

4. Noken Ikon Papua
Noken merupakan ikon kearifan lokal Papua sebagai alat untuk membawa barang-barang yang telah diakui UNESCO sebagai Warisan Kebudayaan Tak Benda.

25.000 Noken menjadi official merchandise ini terwujud dengan kolaborasi BP PON dengan nama-nama Papua yang juga diberikan lokasi untuk menjual Noken Papua.

5. Maskot Endemik Papua
Dua maskot Papua, Kangpho atau Kangguru Pohon dan Drawa atau Cendrawasih. Kedua hewan ini ternyata adalah hewan endemi Papua.

Baca Juga: Rachland Nashidik: Jokowi Bisa Tekan Partai Koalisi Mengamandemen UUD, tapi Tak Mampu Cegah Revisi UU KPK

Kedua hewan ini selain termasuk populasi hewan langka, juga termasuk hewan yang dilindungi.

Kemenparekraf juga menjelaskan Maskot PON Papua XX yang juga tidak kalah menarik. Kangguru dan Burung Cendrawasih, merupakan dua hewan yang menjadi maskot dalam perhelatan ini.

“Maskot PON Papua XX juga tak kalah menarik. Hewan Kangguru pohon atau ‘Kangpho’ merupakan salah satu hewan endemik langka yang populasinya menurun hingga 80 persen sejak penemuannya pada 1990,” dikutip SeputarTangsel.Com dari Instagram Kemenparekraf.ri pada Kamis, 26 Agustus 2021.

Baca Juga: Camila Cabello Ungkap Pengalamannya Mendapatkan Keseimbangan Kerja di Masa Pandemi Covid-19

“Sedangkan Cendrawasih atau ikon ‘Drawa’ juga merupakan hewan yang dilindungi Karena rentan terhadap perburuan ataupun perdagangan illegal,” sambungnya.

Kedua mascot ini diharapkan dapat memberi pemahaman akan keragaman alam Papua yang patut kita jaga bersama.***

Editor: Muhammad Hafid


Tags

Terkait

Terkini

x